Pendahuluan: Kejadian penurunan berat badan dan malnutrisi dapat diakibatkan oleh
kanker. Asupan yang tidak adekuat, perubahan metabolisme zat gizi dan respon inflamasi
merupakan penyebab tersebut. Anemia yang dikarenakan defisiensi besi sering terjadi pada
pasien kanker. Pada kanker stadium lanjut, malnutrisi dan inflamasi akan menekan sintesa
albumin. Tujuan: untuk mengetahui hubungan penurunan berat badan, asupan, kadar
hemoglobin, dan albumin terhadap status gizi pasien kanker non digestif. Bahan dan
metode: dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 28 dengan besar sampel
purposive sampling, di ruang rawat inap terpadu Gedung A RSCM. Instrumen menggunakan
kuesioner karakteristik dan penyakit (penurunan berat badan dan indeks massa tubuh),
formulir food recall 2x24 jam (asupan) dan data rekam medis (hemoglobin dan albumin)
kemudian diuji dengan uji statistik Pearson Product Moment dan Spearman (p<0,05). Hasil
penelitian: Tidak adanya hubungan antara penurunan berat badan, asupan terhadap status
gizi pasien kanker non digestif namun ada kecenderungan positif yaitu semakin tinggi asupan
lemak (r=0,254, p=0,193), protein (r=0,249, p=0,201), energi (r=0,238, p=0,223),
hemoglobin (r=0,185, p=0,346), albumin (r=0,158, p=0,420), asupan karbohidrat (r=0,136,
p=0,492) dan zat besi (r=0,126, p=0,523) maka semakin baik status gizi, sedangkan ada
kecenderungan negatif yaitu semakin rendah penurunan berat badan (r=-0,270, p=0,165)
maka semakin baik status gizi. Kesimpulan: Rendahnya penurunan berat badan, tingginya
asupan, hemoglobin dan albumin akan mempertahankan kelangsungan hidup pasien kanker