DESAIN MEJA SETRIKA MUSIK DIGITAL BERBASIS INTERAKTIF

Menyetrika pakaian merupakan salah satu pekerjaan rumah tangga yang cukup berat dan melelahkan, terutama bagi beberapa ibu, menyetrika merupakan pekerjaan yang membosankan. Meja setrika yang ada selama ini tidak hanya baik dari segi fungsi, ergonomi dan kekuatannya saja. Tetapi, ada salah satu kekurangan yang ada di meja setrika tersebut yaitu tidak terdapatnya bagian yang berfungsi untuk fasilitas mendengarkan musik. Oleh karena itu, dilakukan perancangan meja setrika yang dapat mengeliminasi kelemahan tersebut. Dalam perancangan ini digunakan metode seleksi konsep sebagai media bantu pengembangan perancangan. Langkah perancangan dimulai dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan (customer needs). Langkah selanjutnya adalah study eksisting, yaitu dengan mengumpulkan data meja setrika yang ada dipasaran Indonesia. Data tersebut digunakan untuk spesifikasi produk dan fungsi yang diinginkan. Kemudian fungsi tersebut dibuat menjadi konsep dengan menggunakan Morphology Chart. Hasil konsep akan dipilih alternatif terbaiknya melalui Concept Screening (matrik penyaringan konsep) dan Concept Scoring (matrik penilaian konsep). Lalu dari konsep tersebut dikembangkan dan dibuat gambar digital prototyping. Untuk pengembangan konsep dilakukan pengujian konsep sebagai informasi tambahan sehingga konsep perancangan dapat diperbaiki lagi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hasil akhir dari perancangan ini adalah digital prototype meja setrika.


Alt. Description

Ironing clothes is one of domestic work is quite heavy and tiring, especially for some mothers, ironing is a boring job. Ironing boards that have so far not only in functionality, ergonomics and strength alone. However, there is one of the shortcomings that exist in the ironing board, namely the absence of a functioning part of the facility of listening to music. Therefore, to design ironing can eliminate these weaknesses. In the design concept of the selection method is used as a medium of design development tools. Step design starts with knowing the needs and wants (customer needs). The next step is a study of existing, namely by collecting data ironing in the market Indonesia. The data is used for the specification of the product and the desired function. The function then made into the concept of using Morphology Chart. Results will be chosen best alternative concepts through Concept Screening (screening matrix concept) and Scoring Concept (concept assessment matrix). Then from the concept developed and made digital images prototyping. For the development of the concept of testing the concept, as additional information so that the design concept can be repaired in accordance with the wishes and needs of consumers. The end result of this design is a prototype digital ironing boards.

1.  UEU-Journal-19934-11_1210.pdf - 954 KB

• PERANCANGAN RE-DESAIN MEDIA PROMOSI COMPANY PROFILE HOLLAND BAKERY KIDS
• DESAIN RESCUE ACCESSORIES PADA JETSKI 2015
• DESAIN BARU SHELTER BUSWAY DI TAHUN 2020 Studi Kasus: Shelter Pusat Harmoni Di Jakarta
• PERANCANGAN IDENTITAS KOORPORAT REDESAIN BAKMI GANG KELINCI
• DESAIN SANDAL GUNUNG KESEHATAN DENGAN TEKNOLOGI TERAPI RELAKSASI PADA SYARAF � SYARAF KAKI
• DAYA TARIK DESAIN KEMASAN AKI YUASA VERSI �BLACK BOX� TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PARA PENGGUNA SEPEDA MOTOR DI PERUMAHAN BONA SARANA INDAH, CIKOKOL, TANGERANG.
• TINJAUAN PENGEMBANGAN DESAIN FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DI RUMAH SAKIT SUKMUL SISMA MEDIKA
• TINJAUAN DESAIN FORMULIR OBSTETRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
• DESAIN KENDARAAN PEMADAM KEBAKARAN UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA Studi Situasi dan Kondisi Perkampungan Kota DKI Jakarta
• DESAIN SARANA PARKIR SEPEDA STUDI LOKASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL