PENGARUH LANGSUNG PEREKAT ELASTIS DENGAN TEHNIK KOREKSI DAN FASILITASI OTOT TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA CEDERA KRONIS INSTABILITAS PERGELANGAN KAKI

Tujuan : Untuk melihat pengaruh perekat elastis (kinesiotape) dengan tehnik koreksi dantehnik fasilitasi setelah sepuluh menit penggunaan terhadap keseimbangan dinamis (starexcurtionbalancetest (SEBT)) pada cedera kronis instabilitas pergelangan kaki (CKIPK).Subjek: 111 subjek penelitian dibagi menjadi grup 1 tehnik koreksi (n=21), grup 2 tehnikfasilitasi (n=26), dan grup 3 kontrol/normal (n=64). Metode: quasi experimental randomized controlled rial dengan menguji nilai SEBT pra dan paska grup 1 dan grup 2, dan menguji nilai SEBT paska 10 menit pada grup 1 dan 2 dibandingkan dengan grup 3 pergelangan kaki normal. Hasil:paired sampel t-testpra (87,62 %�9,631) dan paska (98,14%�10,556) grup 1 p=0,000 (p<0,005) ada perbedaan keseimbangan dinamis, paired sampel t-testpra(90,12%�8,529) dan paska (96,5%�14,049) grup 2 p=0,015 (p<0,05) ada perbedaankeseimbangan dinamis, independent sampel t-testpaska grup 1 dan grup 2 p=0,659(p>0,05) tidak ada perbedaan keseimbangan dinamis, ANOVA grup 1, grup 2, & grup 3(95,13%� 11,31) p=0,585 (p>0,05) tidak ada perbedaan keseimbangan dinamis. Kesimpulan: pemberian kedua tehnik perekat elastis pada pergelangan kaki sama-samamemberikan pengaruh neurofisiologi pada kontrol motorik gerak tubuh yang berimplikasi pada peningkatan keseimbangan dinamis setara dengan keseimbangan pergelangan kakinormal.


Alt. Description

Objective: To seethedirecteffectofkinesiotape (KT) with correction and facilitation techniques after ten minutes of dynamic balance using the star excursion balance test (SEBT) on chronic ankle instability injury (CAI). Subjects: 111 subjects were divided into group 1 correction techniques (n = 21), group 2 facilitation techniques (n = 26), andgroup 3 controls / normal (n = 64). Method: quasi experimental randomized controlled trial by testing the SEBT percentage preandpostgroup 1 andgroup 2, and testing the SEBT percentage after 10 minutes in groups 1 and 2 compared to the normal 3-ankle group. Result: paired sample t- testpre (87,62% � 9,631) and post (98,14% � 10,556) group 1 p = 0,000 (p <0,005) there is difference of dynamic balance, paired sample t-test pre (90, 12.5% � 8,529) and post (96,5% � 14,049) group 2 p = 0,015 (p <0,05) there is difference of dynamic balance, independent sample t-test post group 1 and group 2 p = 0,659 (p> 0 , 05) and ANOVA group 1, group 2, & group 3 (95,13% � 11,31) p = 0,585 (p> 0,05) there is no difference of dynamic balance. Conclusions: Both techniques of KT on ankle have a neuro-physiological effect on dynamic balance same as normal ankle

1.  UEU-Journal-20449-11_1520.pdf - 689 KB

• BEDA PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN SKIPPING PADA INTERVENSI ULTRASOUND & CALF RAISE TERHADAP STABILITY PADA KASUS SPRAINED ANKLE KRONIS
• PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN ANKLE ROCKING TERHADAP KESEIMBANGAN PADA PASIEN PASCA STROKE
• BEDA EFEK PEMBERIAN INTERVENSI STATIC CONTRACTION POSISI ELEVASI DENGAN ANKLE PUMPING EXERCISE POSISI ELEVASI TERHADAP PENURUNAN OEDEM PADA PASCA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL
• PENAMBAHAN LATIHAN CALF RAISE PADA INTERVENSI ULTRASOUND DAN KINESIOTAPING LEBIH BAIK UNTUK MENINGKATKAN FUNGSIONAL ANKLE PADA KASUS PLANTAR FASCIITIS
• PERBEDAAN PENAMBAHAN RESISTANCE BAND EXERCISE PADA LATIHAN WOBBLE BOARD TERHADAP PENINGKATAN STABILISASI ANKLE PADA ATLET SENAM JUNIOR
• PERBEDAAN PEMBERIAN LATIHAN THERABAND DAN ULTRASOUND DENGAN THERABAND DAN TRAMPOLLIN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN BERLARIPADA PEMAIN SEPAK BOLAYANG MENGALAMI SPRAIN ANKLE KRONIS
• EFEK PENAMBAHAN THERABAND EXERCISE PADA INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PENURUNAN NYERI KONDISI SPRAIN ANKLE KRONIK
• PERBEDAAN PEMBERIAN MYOFACIAL RELEASE OTOT TIBIALIS POSTERIOR DAN MOBILISASI ANKLE DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS FUNGSIONAL BERDIRI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI
• PENAMBAHAN WOBBLE BOARD EXERCISE PADA THERABAND EXERCISE LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN STABILISASI ANKLE PADA KASUS SPRAIN ANKLE KRONIS
• PENAMBAHAN TRAKSI OSILASI PADA INTERVENSI TRANSVERSE FRICTION & LATIHAN FUNGSIONAL ANKLE DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN HOP JUMP KASUS SPRAINED ANKLE KRONIS