EKSPOSURE FOTOGRAFER INDONESIA SEBAGAI PENINGKATAN SUBSEKTOR FOTOGRAFI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI KREATIF

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlindungan HKI terutama untuk hak penggunaan karya fotografi di Indonesia, pengarsipan karya-karya fotografi Indonesia, dan perspektif fotografer dalam kaitannya dengan sektor ekonomi kreatif di Indonesia dan hingga karyanya di tingkat internasional. Metode penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik nonprobability sampling dengan sampel Purposif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa karya yang telah dihasilkan oleh fotografer Indonesia dalam kaitannya HKI relatif hampir tidak disadari oleh para fotografer untuk dapat di patenkan, dimana hasil fotografi secara digitalpun dapat diredesign oleh pihak lain, yang pada dasarnya seniman atau orang yang kreatif tidak mungkin bangga dengan karya orang lain. Lembaga pengarsipan karya fotografi di Indonesia lebih umum terfahami sebagai lembaga profit oriented, lembaga yang hanya mengarsipkan karya fotografi untuk di jual (setelah adanya persetujuan dari fotografer) belum kepada lembaga yang mengkhususkan pengarsipan karya fotografer Indonesia. Dalam ekonomi kreatif fotografer dapat berkontribusi dengan memberikan pelatihan gratis untuk para UMKM di daerah tentang teknik dasar fotografi terkait pembuatan promosi produk dari UMKM. Sementara terkait dengan kemenparekraf, Indonesia dapat menuntun fotografer pemula untuk berkembang, meskipun banyak juga fotografer yang berperan sendiri bersaing di kancah internasional dengan link networking dan karya. mengajarkan pemahaman akan hak intelektual atau HKI sebagai prinsip selain kreatifitas dan seni yang bernilai.


Alt. Description

This research was conducted to determine the protection of IPR, especially for the right to use photographic works in Indonesia, archiving Indonesian photographic works, and the perspective of photographers in relation to the creative economy sector in Indonesia and to his work at the international level. The research method used a qualitative research design with nonprobability sampling technique with purposive sample. The results of the study explain that the work that has been produced by Indonesian photographers in relation to IPR is relatively unnoticed by the photographers to be able to be patented, where even digital photography results can be redesigned by other parties, basically artists or creative people cannot be proud of their work. other people. Photography archiving institutions in Indonesia are more generally understood to be profit-oriented institutions, institutions that only archive photographic works for sale (after the approval of the photographer) has not yet gone to institutions that specialize in archiving works of Indonesian photographers. In the creative economy, photographers can contribute by providing free training for UMKM in the regions on basic photography techniques related to the making of product promotions from MSMEs. While related to kemenparekraf Indonesia, it can guide novice photographers to develop, although there are also many photographers who play their own roles competing in the international arena with networking links and works. teaches an understanding of intellectual rights or IPR as a principle other than creativity and valuable arts.

1.  UEU-Journal-17789-5_0600.pdf - 819 KB

1. FORUM ILMIAH : JURNAL BUNGA RAMPAI
   https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/3996

• PERANCANGAN BUKU FOOD PHOTOGRAPHY JAJANAN TRADISIONAL KHAS TANGERANG