MAKNA PERTUNJUKAN SENI CALUNG TARAWANGSA BAGI WARGA KABUPATEN TASIKMALAYA (STUDI FENOMENOLOGI)

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi saat ini, seni budaya jarang menunjukkan eksistensi nya dan milenial sudah melupakan dengan adanya seni budaya dan tradisi di Indonesia. Walaupun masih ada beberapa milenial yang peduli akan seni budaya dan tradisi namun belum memahami Makna dari seni budaya tersebut. Di Jawa Barat, Tasikmalaya mempunyai beragam budaya dan tradisi khususnya Calung Tawarangsa, namun milenial Tasikmalaya saat ini banyak yang belum mengetahui keberadaan akan budaya dan tradisi tersebut. Tentunya peneliti ingin melestarikan kembali eksistensi dan mendeskripsikan makna yang tersirat dari Calung Tarawangsa ini. Lalu seperti apa makna pertunjukan seni Calung Tarawangsa di Kabupaten Tasikmalaya. Menggunakan studi pendekatan Fenomenologi, Fenomenologi diartikan sebagai, gejala alam, serta kejadian-kejadian yang dapat dirasakan dan dapat dilihat oleh panca indera, hal ini memberikan arti bahwa fenomena adalah sesuatu yang dapat dilihat, diamati dan dimaknai sebagai bagian dari kehidupan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan memahahami lebih jauh dan mendalam Makna Pertunjukan Seni Calung Tarawangsa bagi Warga Kabupaten Tasikmalaya dan mendeskripsikan makna yang tersirat dalam pertunjukan Seni Calung Tarawangsa. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan Fenomenologi untuk menjelaskan makna pertunjukan seni Calung Tarawangsa di Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti melakukan observasi dan wawancara di kampung Cangkuang, Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Wawancara dilakukan dengan key informan dan beberapa informan dari pemain Calung Tarawangsa dan masyarakat sekitar. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Makna Calung Tarawangsa, pementasan ini dilakukan untuk ritual acara ngala pare (panen padi). Dengan bermain Calung Tarawangsa saat padi akan dipanen dan sebelum acara itu dilakukan, ada Mitamiyan/Mimitian (Memulai) adalah kegiatan untuk menandai dengan beberapa batang padi yang siap dipanen disetiap pojok sawah. Seluruh rangkaian ritual dalam acara mengambil padi tersebut sambil diiringi dengan memainkan seni Calung Tarawangsa

1.  UEU-Master-31467-COVER Image.Marked.pdf - 205 KB
2.  UEU-Master-31467-HALAMAN PENGESAHAN Image.Marked.pdf - 220 KB
3.  UEU-Master-31467-HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI Image.Marked.pdf - 239 KB
4.  UEU-Master-31467-HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN Image.Marked.pdf - 197 KB
5.  UEU-Master-31467-KATA PENGANTAR Image.Marked.pdf - 250 KB
6.  UEU-Master-31467-ABSTRAK Image.Marked.pdf - 217 KB
7.  UEU-Master-31467-DAFTAR ISI Image.Marked.pdf - 272 KB
8.  UEU-Master-31467-DAFTAR PUSTAKA Image.Marked.pdf - 254 KB
9.  UEU-Master-31467-BAB1 Image.Marked.pdf - 267 KB