MODEL KINERJA PORTFOLIO SAHAM BERBASIS METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK KESEHATAN INVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Tujuan akhir penelitian adalah untuk menentukan model kinerja portfolio saham yang optimal dan efisien. Pencapaian model kinerja portfolio tersebut sebagai hasil dari penilaian kinerja saham berbasiskan metode Sharpe, Treyno, and Jensen yang dapat dipakai oleh investor ataupun pengguna lainnya dalam melakukan investasi secara sehat. Metode pengukuran kinerja portofolio saham dapat dipermudah dengan menggunakan suatu proksi yaitu saham-saham LQ-45 yang merupakan 45 saham terlikuid (kapitalisasi pasar yang tinggi), memiliki frekuensi perdagangan tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik, tidak fluktuatif dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI dan merupakan saham yang aman dimiliki karena fundamental kinerja saham tersebut bagus, sehingga dari sisi resiko kelompok saham LQ 45 memiliki resiko terendah dibandingkan saham-saham lain. Perhitungan konsistensi kinerja portofolio saham dalam penelitian ini menggunakan uji beda dengan menggunakan Kruskal-Wallish. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang masuk dalam LQ45 periode 2010 sampai dengan 2014 dan didapat sampel sebanyak 22 saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan perhitungan model Markowitz didapat hasil 10 saham terpilih dari 22 saham yang dibentuk dari diversifikasi portfolio. Adapun hasil pembentukan portfolio optimal untuk komposisi proporsi dana menggunakan model optimum dengan menggunakan aplikasi Solver yang ada didalam program Microsoft Excel. Temuan penelitian adalah 10 saham terpilih yang meliputi saham-saham UNVR, BDMN, LPKR, BMRI, ADRO, ITMG, SMGR, BBCA, INDF, PGAS, dengan kombinasi porposi dana yang efisien sebesar : ADRO = 11%, BBCA =8%, BDMN =12%, BMRI = 11%, INDF= 8%, ITMG= 10%, LPKR= 12%, PGAS =7%, SMGR =9%, UNVR=12%. Hasil penelitian menunjukan besarnya nilai Indeks Sharpe = 7,20 %; nilai indeks Jensen = 3,70 %, dan nilai indeks Treynor = 1,004 %. Dari ketiga perhitungan tersebut, presentase paling besar di dapat dari perhitungan Sharpe, yaitu sebesar 7,20%. Semakin besar presentase yang didapat, semakin baik portofolio tersebut. Untuk menentukan apakah ketiga model perhitungan memiliki perbedaan, maka dilakukan uji beda menggunakan Kruskal-Wallis Test dan hasilnya Hasil menunjukan bahwa Asymp. Sign sebesar 0,368 lebih besar dari pada Alpha portofolio yaitu sebesar 0,014. Hal ini menunjukan bahwa dari ketiga metode perhitungan tersebut tidak terdapat perbedaan return yang signifikan. iv Dalam penelitian ini yang ingin dicapai adalah pengukuran kinerja portofolio untuk menentukan metode kinerja portfolio saham yang paling konsisten. Implikasi proses tersebut akan menghasilkan target dan temuan sebagai berikut, Pertama, konstruksi model kinerja portfolio saham. Kedua, penentuan metode penilaian kinerja saham yang tepat dalam pembentukan portfolio untuk memberikan kebijakan bagi investor dalam melakukan investasi yang sehat. Ketiga, penentuan kebijakan investasi yang sehat bagi investor sehingga memberi nilai tambah bagi investor dalam perbaikan pemilihan investasinya. Keempat, diseminasi hasil penelitian di Seminar Nasional Bisnis yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Manajemen yaitu pada Forum Manajemen Indonesia (FMI). Kelima, publikasi hasil penelitian dalam Jurnal Nasional Terakreditasi, yaitu Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBI) Universitas Gadjah Mada atau Jurnal Akuntansi dan Keuangan Ventura STIE perbanas Surabaya.