RANCANG BANGUN MODEL RANTAI PASOK AGROINDUSTRI SINGKONG UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

Permasalahan utama pada agroindustri singkong adalah produktivitasnya yang masih rendah sehingga untuk mampu meningkatkan produktivitas agroindustri singkong tersebut, harus dilakukan analisa secara menyeluruh, dimana hal ini dapat dilakukan dengan merancang model rantai pasok agroindustri singkong untuk mengetahui brebagai penyebab dari rendahnya produktivitas agar tercipta sinkronisasi dari hulu sampai ke hilir. Singkong merupakan salah satu komoditas agroindustri yang dapat digunakan untuk mempertahankan ketahanan pangan agar tercipta masyarakat yang mendapatkan makanan yang aman, bergizi dan harganya terjangkau, yang menjadi dasar hidup yang aktif dan sehat. Model ketahanan pangan merupakan gambaran dari sistem ketahanan pangan yang memiliki beberapa sub sistem yang saling berinteraksi, diantaranya yaitu sub sistem ketersediaan yang mencakup pengaturan stabilitas dan kesinambungan penyediaan pangan. Ketersediaan pangan menyangkut masalah produksi, stok, impor dan ekspor yang harus dikelola sedemikian rupa, sehingga walaupun produksi pangan sebagian besar musiman, terbatas dan tersebar antar wilayah, pangan yang tersedia bagi rumah tangga harus cukup volume dan jenisnya, serta stabil dari waktu ke waktu. Penelitian ini diawali dengan mengukur indeks keberlanjutan dan penentuan indikator kunci dari setiap dimensi menggunakan MDS dengan teknik Rap- singkong yang merupakan pengembangan dari Rapfish dengan merubah atribut dari masing masing dimensi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan mutidimensi (dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan) adalah sebesar 44.66% (kurang berkelanjutan). Indeks keberlanjutan yang paling rendah adalah pada dimensi sosial sebesar 41.93 % (kurang berkelanjutan). Indeks tertinggi adalah pada dimensi lingkungan sebesar 49.78% (kurang berkelanjutan). Hasil analisis keberlanjutan mempunyai tingkat kepercayaan tinggi karena masing masing dimensi mempunyai selisih antara MDS dengan Monte Carlo dibawah 5% atau nilai rata-rata sebesar 0.39%. Indeks keberlanjutan untuk semua dimensi bernilai Konsumsi beras yang sangat tinggi, harus secepatnya diatasi dengan melakukan substitusi beras oleh makanan lain yang mampu memenuhi syarat-syarat ketahanan pangan. Singkong merupakan produksi hasil pertanian pangan ke dua terbesar setelah padi. Permasalahan yang terjadi pada rantai pasok agroindustri singkong. Dalam rangka memenuhi ketersediaan pangan pengganti beras, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi diantaranya yaitu produktivitas, konsistensi kualitas, ketersediaan SDM dan teknologi serta informasi harga pasar. Untuk mengatasi persoalan tersebut, diusulkan perencananaan strategi yang dilakukan dengan menggunakan AHP. Hasil dari prioritas implementasi strategi adalah sebagai berikut : Kelembagaan, GAP, sosialisasi dan promosi serta pengindustrian pangan. Dengan diimplementasikannya usulan strategi tersebut, maka dapat membantu untuk meningkatkan fungsi singkong sebagai pengganti beras dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional.

• KOMPETENSITAS NARASUMBER DAN PEMAHAMAN PENGUNJUNG TERHADAP ISI MATERI DALAM SETIAP KUNJUNGAN (Company Visit) DI PEMDA KABUPATEN TANGERANG TIGARAKSA
• ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011
• PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR SUB SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 � 2011
• PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2011
• PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA BERDASARKAN TAHUN 2010 � 2011
• PENGARUH PERTUMBUHAN BIAYA PENJUALAN DAN PEMASARAN,UMUR PERUSAHAAN, SERTA UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI)
• PENGARUH EARNING MANAGEMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR SUB-SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2011
• PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2011
• ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN NILAI PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (STUDI EMPIRIS : PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011)
• HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, FE, STATUS GIZI , KADAR HEMOGLOBIN (HB) DAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI DI TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN BABUSSALAM PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2013