Ada beberapa keluhan dari anggota Polres yaitu fasilitas tidak memadai, penghargaan yang diskriminatif, proses administrasi yang merugikan kemungkinan besar dapat mempengaruhi kepuasaan kerja dan ketidakpuasaan kerja. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran kepuasan kerja anggota polisi di lapangan dan di kantor Polres Metropolitan Jakarta Barat. Rancangan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, sampel penelitian anggota Polres Metropolitan Jakarta Barat, teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berdasarkan teori dua faktor Herzberg. Hasil gambaran kepuasaan kerja anggota polisi lebih banyak dalam kondisi �Puas� dibandingkan �Tidak Puas�. Dimensi motivator lebih banyak dalam kondisi �Puas� dibandingkan �Tidak Lagi Puas�. Dimensi hygiene dalam kondisi �Tidak Puas� sama dengan �Tidak Lagi Tidak Puas�. Data penunjang dimensi motivator dalam kondisi �Puas� adalah laki � laki, dewasa awal, dewasa madya, 4 � 8 tahun, S1 atau lebih, SMU, Bripka, Brigadir, Briptu, 2 � 3 juta, 3 � 4 juta, di lapangan, bekerja dengan semangat, cita - cita, memberikan hasil yang baik, mencari pekerjaan. Dimensi hygiene dalam kondisi �Tidak Puas� adalah perempuan, dewasa madya, 4 � 8 tahun, S1 atau lebih, Aipda, Briptu, 2 � 3 juta, di kantor, ingin mendapatkan pekerjaan dan menjadi orang beruntung. Gambaran subdimensi dominan motivator yaitu prestasi dan hygiene yaitu pengawasan.