Latar Belakang :
Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang sering terjadi pada
perawat di Rumah Sakit (RS), karena sifat pekerjaannya yang banyak mengangkat beban pasien
dewasa yang berat, dengan gerakan membungkuk dan memutar tubuh, khususnya sekitar tulang
punggung bawah, untuk itu dibutuhkan teknik atau cara untuk melakukan pekerjaan angkat angkut
manual handling pasien. Berkaitan dengan pekerjaan tersebut sangat mempengaruhi terjadinya
keluhan NPB pada perawat.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan cara kerja angkat angkut manual
handling pasien dewasa dan keluhan NPB pada perawat di instalasi gawat darurat (IGD) RS tipe B
Tangerang Selatan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah perawat di IGD RS tipe B yang berjumlah sampel 33 dengan teknik sampling
jenuh. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat Pearson Product Moment.
Hasil : Rata-rata 57,6% berjenis kelamin perempuan, 54,6% usia <29 tahun, 57,6% masa kerja ≥5
tahun, 84,9% tinggi badan ≥155cm, 66,7% IMT kategori normal, 42,4% tidak mempunyai kebiasaan
olah raga. Dari hasil uji statistik di dapatkan P-Value = 0,318 > α 0,05, yang berarti Ho gagal ditolak
dan Ha ditolak, sehingga tidak terdapat hubungan yang bermakna antara cara kerja angkat angkut
manual handling pasien dewasa dan keluhan NPB pada perawat di IGD RS tipe B Tangerang Selatan.
Hasil uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh r = 0,179 yaitu arah hubungannya negatif.
Kesimpulan : Cara kerja angkat angkut manual handling pasien dewasa yang didapatkan adalah
100% termasuk kategori resiko tinggi. Tidak terdapat hubungan cara kerja angkat angkut manual
handling dan keluhan NPB sesaat responden melakukan manual handling. Disarankan kepada
perawat untuk melakukan pencegahan NPB, pemerikasan radiologi, dan bagi RS dapat membuatkan
SOP dan pelatihan untuk perawat.