Berdasarkan laporan WHO beban endemik health care associated infection di dunia (HCAI) (2011) pada beberapa negara yang melaporkan, menunjukkan angka yang bervariasi pada kejadian HCAI dari 5,7 % sampai 19,1 %. Angka kejadian HACI yang di laporkan didapat seperti Albania 19,1 %, Mali 18,4%, Tunisia 17,9 %, Serbia 17,4 %, Brazil 14 %, Ghana 6,7 %, Thailand 6,5 %, Mongolia 5,4 %, Malaysia 14 % dan Indonesia 7,1 % (WHO, 2011). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor � faktor yang berhubungan dengan penerapan universal precaution pada perawat ruang rawat inap kelas III di RSUD Tarakan Jakarta tahun 2018. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional tehnik pengambilan sampel dengan stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang. Peneliti menggunakan uji fisher exact test. Pada hasil uji fisher exact test menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan (p 0,009),sikap (p 0,002), masa kerja (p 0,019), dan dukungan pimpinan (p 0,035) terhadap penerapan universal precaution. Sedangkan pada penerapan universal precaution dengan cara mengobservasi cara hand hyigiene meliputi five moment dan observasi penggunaan APD yang biasa digunakan diruang rawat inap kelas III seperti kepatuhan dalam penggunaan masker dan sarung tangan. Pada hasil observasi ini diketahui bahwa sebanyak 10 orang (11,6%) tidak menerapkan universal precaution dan 76 orang (88,4%) menerapkan universal precaution. Penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan sosialisasi, mengadakan supervisi dan monitoring evaluasi terhadap penerapan universal precaution.