Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah salah satu penyebab terbesar kematian
neonatal di Indonesia. Prevalensi BBLR di Jakarta Utara cenderung meningkat yaitu 0,5% di tahun 2017 menjadi 1,4% pada tahun 2018 dan tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Cilincing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu saat hamil, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, lingkar lengan
atas (LILA), usia kehamilan, paritas dengan kejadian bayi berat lahir rendah
(BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case control. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 - Januari 2020 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Sampel penelitian ini sebanyak 60 sampel dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Besar sampel penelitian adalah 30 ibu dari kelompok kontrol dan 30 ibu dari kelompok kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada sampel kasus dan kontrol
menggunakan simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji
statistik dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (p value
= 0,018, OR = 4,279, CI = 1,413-13,068), terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (p value = 0,002, OR = 6,571, CI = 2,109-20,479), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (p value = 0,770, OR = 0,710, CI = 0,225-2,246), terdapat hubungan antara lingkar lengan atas (LILA) ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (p value = 0,038, OR = 3,500, CI = 1,201-10,196), terdapat hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (p value = 0,004, OR = 5,500, CI = 1,813-16,681), tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian bayi berat lahir rendah (p value = 0,095, OR = 1,529, CI = 0,536-4,361). Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk meningkatkan penyuluhan, dan makanan tambahan untuk ibu hamil.