Latar Belakang : Dari hasil Bulan Penimbangan Balita di Puskesmas Mustika Jaya
pada bulan Februari tahun 2020 di dapati angka kejadian stunting sebesar 5,65%
(323 balita) terdiri dari 4,97% (284 balita pendek) dan 0,68% (39 balita sangat
pendek) dari 5714 balita yang di ukur antropometinya.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara berat badan lahir rendah, panjang badan
lahir, riwayat ASI eksklusif, imunisasi, pendidikan ibu, ekonomi keluarga dan
sanitasi terhadap terjadinya stunting pada anak usia 0-59 bulan di Wilayah Mustika
Jaya, Kota Bekasi di masa pandemi covid-19.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini dilakukan dengan pendekatan secara
observasional (pengamatan) dan wawancara. Penelitian menggunakan probability
sample yaitu simple random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 216 anak
usia 0-59 bulan. Pengujian statistik dengan uji chi-square. Penelitian terfokus
kepada anak yang dikhawatirkan dan atau mengalami kejadian stunting.
Hasil : Uji statistik menunjukkan nilai p-value BBLR (0,811) dan riwayat imunisasi
(0,746) tidak ada hubungan signifikan karena p-value > 0,05. Sedangkan status
ekonomi keluarga (0,031), penerapan sanitasi (0,042), tingkat pendidikan ibu
(0,047), panjang badan bayi lahir (0,012), riwayat ASI eksklusif (0,048)
menunjukkan ada hubungan signifikan p-value < 0,05.
Kesimpulan : Status ekonomi keluarga dan penerapan sanitasi merupakan faktor
penyebab terjadinya stunting di masa pandemi covid-19 pada balita usia 0-59 bulan
di wilayah kerja di UPTD Puskesmas Mustika Jaya Kota Bekasi, sedangkan
variabel lainnya sebagai variabel confounding tidak dapat atau kurang
mempengaruhi kejadian stunting.