Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue
pada manusia. Menurut World Health Organization insiden demam berdarah mengalami peningkatan di seluruh
dunia, sebanyak 505.430 kasus terjadi pada tahun 2020 dan mengalami peningkatan pada tahun 2019 menjadi
5,2 juta kasus. Pada umumnya penderita tidak bergejala, tetapi dapat disertai gejala tidak khas seperti nyeri
kepala atau nyeri di bagian belakang bola mata, nyeri otot dan tulang, mual, serta ruam pada kulit. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita DBD yang terdiri dari usia, jenis
kelamin, status pekerjaan, tingkat pendidikan, status perkawinan, pengetahuan tentang pencegahan DBD, sikap
tentang pencegahan DBD, dan kondisi lingkungan rumah. Jenis penelitian yang dilakukan pendekatan deskriptif
dengan desain penelitian case series. Besar sampel yang diperoleh dari hasil penelitian sebanyak 52 sampel.
Penelitian berlangsung pada bulan Juni 2023 � Januari 2024. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Hasil data disajikan dalam bentuk analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia
kelompok dewasa (26-50 tahun) sebanyak 25 orang (48,1%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang
(53,8%), berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 22 orang (42,3%), berpendidikan SMA/SMK sebanyak
18 orang (34,6%), berstatus belum kawin sebanyak 28 orang (53,8%), memiliki pengetahuan yang baik tentang
pencegahan DBD sebanyak 43 orang (82,7%), memiliki sikap yang baik tentang pencegahan DBD sebanyak 28
penderita (53,8%), kondisi lingkungan rumah yang baik sebanyak 33 orang (63,5%). Sebaiknya pihak
puskesmas dan petugas jumantik menggiatkan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat.
Penderita senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan upaya pencegahan demam beradarah dengue.