Ada terdapat dua jenis orientasi seksual pada pria, yaitu pria heteroseksual dan pria
homoseksual. Namun, orientasi yang diakui serta diterima oleh masyarakat adalah
heteroseksual. Perbedaan orientasi seksual secara tidak langsung dapa tmempengaruhi
konsep diri seorang pria. Keterbukaan diri antara pria dengan lingkungan dan masyarakat
sosial akan mempermudah pria dalam melakukan identifikasi dan pembentukkan konsep
diri yang positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan konsep diri
pria homoseksual dan pria heteroseksual di Jakarta.
Penelitianinimerupakanpenelitiankomparatif&Sampelpenelitianberjumlah 50
subjekpriaheteroseksualdan 50 subjekpriahomoseksual, dengantekniknon-probability
samplingdanjenissnowball samplinguntuksubjekhomoseksual, dandenganaccidental
samplinguntuksubjekheteroseksual. Skalakonsepdiri yang
digunakanmerupakanmodifikasidariskala yang sudahada,dariViolla, yang
mengacupadateoriFitts yang berjumlah 44 item valid (r) dengankoefisienreliabilitas(α)
0,931.
Hasildariuji T yang dilakukanmenunjukkannilai (p > 0,365) ; (p > 0,05) Artinya,
tidakterdapatperbedaankonsepdiripriahomoseksualdanpriaheteroseksual.Nilaimeanpriahet
eroseksualsebesar 138,8dannilaimeanpriahomoseksualsebesar 136,3 menghasilkan mean
difference 2,50. Artinya, konsep diri pria heteroseksual dengan pria homoseksual samasama
memiliki konsep diri yang positif.