HUBUNGAN UMUR IBU, PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN BBLR DI KEPULAUAN NUSA TENGGARA TAHUN 2010 (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS TAHUN 2010)

Latarbelakang: Bayi BBLR termasuk 10 penyebab kematian terbesar di negaranegara berpenghasilan rendah dan berkembang (WHO,2008). Selain berdampak terhadap kematian bayi, BBLR dapat mengakibatkan kekurangan gizi, kondisi cacat, mental kurang dan cenderung memiliki cacat kognitif serta IQ lebih rendah(Bhattidkk, 2010). Angka BBLR di Indonesia mencapai 11,1% dan NTT merupakan Provinsi dengan prevalensi BBLR tertinggi 19,2% (Riskesdas,2010). TujuanPenelitian: Mengetahui hubungan umur ibu, pemanfaatan pelayanan kesehatan, tingkat sosial ekonomi dengan kejadian BBLR di Kepulauan Nusa Tenggara. MetodePenelitian: Bersifat deskriptif analitik desain cross-sectional, menggunakan analisis Uji T test Independent dan One way Anova. Sampel 757, balita 0-5 tahun di Kepulauan Nusa TenggaraTahun 2010. Hasil: Prevalensi BBLR di Kepulauan Nusa Tenggara 8,2%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian BBLR (p>0,05), Namun ada hubungan yang bermakna antara pemanfaatan pelayanan kesehatan, pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga dengan kejadian BBLR (p<0,05). Maka perlu adanya peningkatan promosi kesehatan pada WUS dan Ibu hamil untuk menurunkan prevalensi BBLR.

1.  UEU-Undergraduate-5220-COVER.pdf - 9 KB
2.  UEU-Undergraduate-5220-DAFTAR ISI, TABEL,GAMBAR,GRAFIK.pdf - 102 KB
3.  UEU-Undergraduate-5220-KATA PENGANTAR.pdf - 209 KB
4.  UEU-Undergraduate-5220-ABSTRAK.pdf - 12 KB
5.  UEU-Undergraduate-5220-PERSETUJUAN UJIAN&PENGESAHAN SKRIPSI.pdf - 157 KB
6.  UEU-Undergraduate-5220-DAFTAR PUSTAKA.pdf - 102 KB
7.  UEU-Undergraduate-5220-BAB1.pdf - 229 KB

• HUBUNGAN UMUR IBU, PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN BBLR DI KEPULAUAN NUSA TENGGARA TAHUN 2010 (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS TAHUN 2010)