PERAN KECAMATAN LANGKAPLANCAR DALAM KAWASAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

Adanya kesenjangan antara Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kabupaten Pangandaran menyebabkan adanya pengembangan kawasan yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat yaitu menjadikan Kabupaten Pangandaran sebagai wilayah pengembangan sektor pertanian. Identifikasi posisi serta peranan Kecamatan Langkaplancar dalam Kawasan Agropolitan dilakukan penelitian menggunakan beberapa teknik analisis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tidak ditemukan kajian atau penelitian mendalam dalam rangka mengidentifikasi peran serta posisi Kecamatan Langkaplancar sebagai Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pangandaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, 1. Mengidentifikasi posisi Kecamatan Langkaplancar dalam konsep agropolitan Kabupaten Pangandaran, 2. Mengidentifikasi peran Kecamatan Langkaplancar dalam Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pangandaran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis produktivitas komoditas tanaman padi, analisis komoditas unggulan, analisis ketersediaan sarana dan prasaranan, analisis kesesuaian lahan, serta analisis penduduk. Hasil dari penelitian ini adalah Kecamatan Langkaplancar berperan sebagai daerah penghasil bahan baku yang didukung dengan adanya kesesuaian lahan pertanian antara penggunaan lahan eksisiting dengan rencana pola ruang Kabupaten Pangandaran, terdapatnya komoditas unggulan berupa padi sawah yang memiliki nilai produktivitas paling tinggi di Kabuaten Pangandaran yaitu 204 Kw/Ha, memiliki nilai LQ 1,23 atau diatas 1. Kecamatan Langkaplancar juga memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk dijadikan sebagai daerah penghasil bahan baku. Setiap tahun jumlah penduduk petani di Kecamatan Langkaplancar berkurang sebanyak 0.06%. Berdasarkan analisis proyeksi penduduk yang dilakukan dalam 2 periode waktu 5 dan 10 tahun didapatkan hasil bahwa jumlah penduduk petani pada tahun 2021 sebesar 26596 berkurang 85 jiwa dari tahun 2016 dan pada tahun 2031 jumlah penduduk petani sebanyak 26512 berkurang 84 jiwa. Usulan strategi yang dapat digunakan Kecamatan Langkaplancar sebagai daerah penghasil bahan baku di Kawasan Agropolitan Kabupaten Pangandaran adalah 1. Strategi optimasi SDA, 2. Strategi peningkatan sumberdaya manusia, 3.Strategi pengembangan infrastruktur dan transportasi

1.  UEU-Undergraduate-19423-COVER.Image.Marked.pdf - 234 KB
2.  UEU-Undergraduate-19423-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 252 KB
3.  UEU-Undergraduate-19423-HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 302 KB
4.  UEU-Undergraduate-19423-HALAMAN PERSETUJUAN.Image.Marked.pdf - 265 KB
5.  UEU-Undergraduate-19423-HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.Image.Marked.pdf - 260 KB
6.  UEU-Undergraduate-19423-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 219 KB
7.  UEU-Undergraduate-19423-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 232 KB
8.  UEU-Undergraduate-19423-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 240 KB
9.  UEU-Undergraduate-19423-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 230 KB
10.  UEU-Undergraduate-19423-BAB1.Image.Marked.pdf - 291 KB

• PERAN KECAMATAN LANGKAPLANCAR DALAM KAWASAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN PANGANDARAN