Semakin gencarnya pembangunan dengan penggunaan teknologi modern
pada proses konstruksi yang dapat meningkatkan terjadinya kecelakaan akibat
kerja, maka perlu diselenggarakannya upaya K3 pada konstruksi. PT Tokyu
Construction Indonesia berupaya menerapkan manajemen risiko K3 dengan
metode JSA (Job Safety Analysis) agar bahaya dapat dihilangkan atau
dikendalikan. Namun dalam tahapan finishing sekarang ini, perusahaan belum ada
menganalisis bahaya dan risiko dengan metode JSA. Oleh karena itu, peneliti
mengidentifikasi bahaya dan risiko K3 dengan metode JSA pada tahapan finishing
dengan hasil akhir penelitian, yaitu merekomendasikan tindakan untuk
meminimalisir bahaya. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018 sampai
dengan 7 Juli 2018 di PT Tokyu Construction Indonesia dalam proyek Mass
Rapid Transit Lebak Bulus. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan
informan penelitian, yaitu 1 Safety and Health Evironment, 1 supervisor, dan 5
pekerja finishing. Metode pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen,
observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya potensi bahaya
pada tahapan finishing seperti kebisingan, jari terpotong, terjatuh dari scaffolding,
material terjatuh, terhirup zat kimia, dan lain-lain. Adanya potensi bahaya tersebut
dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja seperti luka berat, patah tulang,
gangguan pernapasan, dan lain-lain. Adapun pengendalian yang disarankan
berupa pengendalian enjinering/rekayasa, administratif, dan APD.