Caf� atau Coffee Shop merupakan salah satu tren industri yang mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, permintaan kopi dalam negeri telah mencapai 250 ribu ton dan pertumbuhan bisnis Coffee Shop sudah lebih dari 10%. Dari besarnya permintaan dan pertumbuhan sektor kopi, namun masih minim sekali penelitian yang mengangkat terkain Manajemen Risiko K3 di Coffee Shop. Secara umum, proses kerja di Coffee Shop antara lain menerima pesanan, membuat espresso, melakukan kalibrasi, membuat pesanan, memberikan pelayanan yang baik, serta menjaga kebersihan area kerja. Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko, menilai risiko, dan melihat pengendalian risiko yang telah dijalankan di Kula Coffee House Meruya Tahun 2023. Metodologi penelitian yang digunakan adalah semi-kuantitatif dengan desain penelitian observasional. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada 3 informan, observasi, telaah dokumen, dan penyusunan tabel HIRA. Hasil dari penelitian ini diperoleh 9 risiko dengan risiko paling tinggi adalah Low Back Pain (LBP). Pengendalian yang telah dilakukan antara lain dengan mengganti bagian alat yang rusak, menggunakan SOP, dan menggunakan APD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya bahaya berupa bahaya fisik, kimia, biologi, dan ergonomis. Ditemukan juga risiko berupa nyeri otot, Low Back Pain (LBP), iritasi mata, pusing dan sakit kepala, terjadi ledakan, terluka bakar, melepuh, tersiram air panas, terpleset dan terjatuh. Saran kepada perusahaan adalah dapat diberikan edukasi terkait bahaya dan risiko yang mungkin terjadi, dapat dilakukan rekayasa perancangan pada alat kerja dan lingkungan kerja (kanopi) untuk mengurangi tingkat risiko serta penyediaan APD seperti apron dan hand gloves yang layak.