Latar Belakang : Plebitis yaitu peradangan pada dinding pembuluh darah vena. Penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI pada tahun 2004 diperoleh data proporsi kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit pemerintah dengan jumlah pasien 1.527 orang dari jumlah pasien beresiko 160.417(55,1%).
Tujuan :Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor kejadian plebitis pada pasien yang mendapatkan terapi cairan melalui intravena di ruang rawat inap RSUD Tarakan 2014.
Metode Penelitian : Sampel yang di gunakan adalah pasien rawat inap di kelas I,II,III sebanyak 60 orang responden dengan teknik accidental sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu desain analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dependen dan independent di identifikasi pada satuan waktu.
Hasil Penelitian :Hasil penelitian di dapatkan data kejadian plebitis dipengaruhi oleh faktor jenis cairan, jenis obat yang dimasukkan, jenis kateter infus, lokasi pemasangan infus, ukuran abocath,tehnik aseptik, tehnik pemasangan infus, lama pemasangan infus, penyakit penyerta, tehnik cuci tangandi pengaruhi oleh faktor yang memiliki nilai p value < 0,05, artinya faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap kejadian plebitis pada pasien rawat inapyang mendapatkan cairan intravena di RSUD Tarakan.
Kesimpulan :Ada pengaruh faktor jenis cairan, jenis obat yang dimasukkan, jenis kateter infus, lokasi pemasangan infus, ukuran abocath, tehnik aseptik, tehnik pemasangan infus, lama pemasangan infus, penyakit penyerta,tehnik cuci tangan terhadap kejadian plebitis di harapkan mendapatkan pengawasan lanjut dari perawat pelaksana.