Angka kecelakaan kerja di Indonesia termasuk yang paling tinggi di kawasan
ASEAN, Hampir 32% kasus kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi di sector
konstruksi yang meliputi semua jenis pekerjaan proyek gedung, jalan, jembatan,
terowongan, irigasi bendungan dan sejenisnya. Penelitian ini di khususkan pada
indentifikasi bahaya dan risiko untuk mengetahui gambaran identifikasi bahaya dan
risiko keselamatan kerja pada proses pembuatan manhole di Jakarta oleh PT Sarana
Anugerah Perdana Tahun 2017, Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dan risiko keselamatan
kerja dengan menggunakan metode analisis kualitatif berdasarkan AS/NZS
4360:2004 tentang Risk Management. Dari hasil identifikasi tahapan terdapat proses
penandaan area wilayah kerja / marking, penggalian lubang, pembuatan lantai kerja /
lean concrete, setting precast tipe 2 atau 4, tipe 3 dan tipe 1,penyambungan precast
/ join precast / bekisting, pengisian sisi lubang manhole / backfill, setting precast tipe
frame. Hasil Identifikasi bahaya terdapat lingkungan suhu yang panas karena bekerja
di luar ruangan, bahaya lalu lintas saat bekerja, bahaya kimia berasal dari cat semprot
/ pylox, gerakan yang ulang-ulang, tertimbun tanah. Hasil identifikasi risiko
gangguan nyeri punggung / musculoskeletal, risiko luka, cacat permanen, tertusuk,
tergores, tergelincir, tertimpa, dehidrasi, sesak nafas, memar dan kematian. Dapat
disimpulkan Penggunaan APD yang lengkap sebaiknya diwajibkan dan selalu
dipantau oleh pemilik atau penanggung jawab agar pekerja selalu menggunakan APD
yang lengkap, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja.