Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2013 prevalensi ISPA Indonesia mencapai 25%. Berdasarkan data klinik PT Jembo Cable Company Tbk tahun 2017-2018, sebanyak 229 pekerja mengalami penyakit ISPA. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor � faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada pekerja bagian produksi plant A dan B PT Jembo Cable Company Tbk tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain cross sectional, dan pengambilan sampel menggunakan metode Proposional Startified Random dengan besar sampel 60 pekerja. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Juni tahun 2018. Hasil penelitian menemukan sebanyak 43 pekerja (71,7%) mengalami kejadian ISPA. Hasil uji univariat menunjukan kadar debu pada plant A sebesar 0,13 mg/m3dan pada plant B sebesar 0,1 mg/m3, terdapat 32 pekerja (53,3%) memiliki umur beresiko ≥ 40 tahun, 31 pekerja (51,7%) memiliki masa kerja lama ≥ 13 tahun, 12 pekerja (20,0%) merupakan perokok ringan, 45 pekerja (75,0%) merupakan pekerja yang tidak menggunakan APD masker. Terdapat hubungan antara umur (POR=6,607, 95%CI=1,680-21,991), Perilaku merokok ringan (POR=0,041, 95%CI=0,009-0,906), Perilaku tidak menggunakan APD masker (POR=0,036, 95%CI=1,103-109.674) dengan kejadian ISPA. Tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan kejadian ISPA pada pekerja. Diharapkan perusahaan dapat memaksimalkan program yang telah dibuat dengan cara menambah personil SDM K3, melakukan pengukuran debu personal, adanya sanksi tegas kepada pekerja yang melanggar peraturan dan penambahan fasilitas penunjang kesehatan.