Berdasarkan data Tahun 2017 � Februari 2018 terdapat 35 kasus kecelakaan kerja diantaranya terpleset, terkena goresan benda tajam, kepala terbentur benda berat, terjatuh dari ketinggian, kaki tertancap paku. Lalu di dapat juga data nearmiss 7 kasus, data unsafe act sebanyak 57 kasus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan cross sectional dengan sampel 61 pekerja. Hasil penelitian diketahui 57,4% pekerja memandang pengorganisasian baik dan 42,6% pekerja memandang pengorganisasian tidak baik. 54,1% pekerja memandang pengawasan tidak aman dan 45,9% pekerja memandang pengawasan aman. Pekerja mengatakan 52,5% kondisi tidak aman dan pekerja mengatakan 47,5% kondisi aman. 50,8% pekerja berperilaku tidak aman dan 49,2% pekerja berperilaku aman. Berdasarkan uji statistik bahwa terdapat hubungan perilaku tidak aman terhadap kecelakaan kerja (pvalue= 0,024). Peneliti menyarankan agar perusahaan dalam menyusun jadwal pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi berlangsungnya pekerjaan. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan pekerja dilapangan, meningkatkan motivasi pekerja dengan menerapkan reward dan menerapkan safety talk setiap akan memulai pekerjaan, diadakannya rekreasi bersama secara berkala agar pekerja tidak jenuh dan memperbaiki mengganti alat bantu kerja yang sudah rusak.