Kebakaran gedung perkantoran pemerintahan merupakan suatu ancaman bagi keselamatan pegawai, dokumen pemerintahan, aset barang milik negara maupun lingkungan. Kebakaran pernah terjadi di Kementerian Perhubungan RI pada tanggal 8 Juli 2018 dan menelan korban jiwa. Kebakaran dipengaruhi oleh pekerja, pekerjaan, dan lingkungan kerja. Kesiapsiagaan kebakaran sangat penting agar potensi kebakaran dapat dikurangi dan dampaknya dapat diminimalisasi. Kesiapsiagaan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, sikap, peralatan terkait pemadaman kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran pada pegawai di Gedung Cipta Kementerian Perhubungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain crossectional study. Jumlah sampel sebanyak 71 orang, dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple ramdom sampling yang dilakukan terhadap karyawan di setiap lantai di Gedung Cipta Kementerian Perhubungan, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel pengetahuan, jumlah proporsi tertinggi responden dengan pengetahuan buruk sebanyak 47 responden (66,2%), dan untuk variabel sikap jumlah proporsi tertinggi responden dengan sikap negatif sebanyak 40 responden (56,3%), serta untuk variabel kesiapsiagaan, jumlah proporsi tertinggi responden dengan kesiapsiagaan kurang baik sebanyak 38 responden (53,5%). Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran (nilai p 0,182), namun ada hubungan antara sikap dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran (nilai p 0,000). Oleh karena itu, disarankan perlu adanya pelatihan dan sosialisasi yang lebih berkesinambungan dan periodik terkait risiko, pencegahan, dan penanggulangan kebakaran kepada seluruh karyawan di lingkngan Kementerian Perhubungan Jakarta.