Diare merupakan penyakit yang di pengaruhi lingkungan dan dapat
dicegah dengan perilaku hidup sehat. Diare masih menjadi permasalahan di dunia. Di Indonesia morbiditas dan mortalitas diare masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan
kejadian diare di RW 22 Daerah Empang Kelurahan Pluit Jakarta Utara Tahun
2019. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di RW 22 Daerah Empang Kelurahan Pluit dengan 117 KK sebagai reponden. Data
diperoleh melalui kuisioner dengan variabel meliputi stop BABS, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah cair. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara stop BABS (p=0,737, PR=1,207) dengan kejadian diare. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara cuci tangan pakai sabun (p=0,0001, PR=13,281), pengelolaan air minum dan makanan (p=0,0001 PR=60,223), pengelolaan sampah (p=0,0002, PR=2,543) dan
pengelolaan limbah cair (p=0,0001, PR=5,200) dengan kejadian diare. Penelitian ini menyarankan agar puskesmas Kelurahan Pluit membagikan pamflet pencegah diare, KK membangun septi tank komunal, menghafal waktu penting mencuci tangan, mamasak air minum dan menyimpan makanan dalam wadah tertutup, memiliki tempat sampah dan saluran air limbah yang baik.