Berdasarkan data RISKESDAS dari tahun 2007, 2013 dan 2018 terlihat bahwa prevalensi cedera se-Indonesia meningkat dari 7.5%; 8.2%; 9.2%. Tahun 2018 didapatkan proporsi cedera berada pada urutan ke 12 dari angka proporsi kesakitan di Indonesia dengan Provinsi tertinggi untuk cedera umum yakni Provinsi Sulawesi Tengah (13,8%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan cedera pada kelompok usia produktif di Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan sampel sebanyak 1.323 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 � Januari 2020. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa lebih banyak yang tidak mengalami cedera (79,1%), umur tidak berisiko (92%), jenis kelamin laki-laki (62,5%), pendidikan rendah (65%), pekerja informal (88,6%), dan status gizi normal dan kurus (66,5%). Terdapat hubungan antara umur (PR=1,500, 95% CI : 1,099-2,045), jenis kelamin (PR=1,288, 95% CI : 1,026-1,617), tingkat pendidikan (PR= 2,653, 95% CI : 1,559-4,517 dan PR= 2,014, 95% CI : 1,141-3,555), status pekerjaan (PR=1,858, 95% CI : 1,186-2,898) dan status gizi (PR=0,714, 95% CI : 0,531-0,970 dan PR=0,765, 95% CI : 0,548-1,066) dengan cedera. Untuk mencegah cedera dibutuhkan peraturan K3 untuk pekerja informal dan untuk mencegah status gizi kurus dan normal diperlukan untuk memilih jenis makanan bagi penduduk Sulawesi Tengah