Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah
kesehatan dalam masyarakat. Penyakit Tuberculosis disebabkan oleh bakteri berbentuk (basil)
yang dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberkulosis. Tuberkulosis Paru menjadi 1 dari
10 penyebab kematian (peringkat di atas HIV/AIDS) di seluruh dunia (WHO, 2019). Di
Indonesia terdapat 10.4 juta kasus insiden Tuberkulosis Paru yang setara dengan 120 kasus
per 100.000 penduduk selama tahun 2016. Tingginya prevalensi tuberkulosis paru disebabkan
oleh berbagai faktor resiko. Beberapa faktor resiko terjadinya tuberkulosis paru adalah faktor
sosial ekonomi, demografi, kesehatan lingkungan dan faktor prilaku. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskritif karena peneliti ingin mengetahui Identifikasi
sosial demografi pada resiko kejadian tuberkulosis paru di Puskesmas Poris Gaga Lama. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah nonprobability sampling
dengan jumlah pupulasi 108. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel 85 responden. Cara pengumpulan data dengan menggunakan
lembar kuisioner yang berisi 15 item pertanyaan yang sebelumnya sudah dilakukan uji
validitas dan realibilitas. Hasil analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil
analisis menunjukan bahwa sebagian besar responden usia 15-26 tahun (45,9
%), berjeniskelamin laki-laki (67,1%), satatus perkerjaan bekerja (61,2%), memiliki
pendapatan Rp 2.000.000 � 4.000.000 per bulan (60,0%), berpendidikan menengah SMP
samapai SMA (56,5%), status gizi kurang (56,5%), merokok (45,9%), tidak minum alkohol
(64,7%), riwayat anggota keluarga tuberkulosis (55,3%).