Berdasarkan data World Bank tahun 2017 prevalensi gizi kurang pada balita di
dunia sebesar 13,5%. Pada tahun 2017 Provinsi Banten menempati urutan ke 14
dari 34 provinsi yang mengalami kejadian gizi kurang dengan persentase sebesar
15,7%. Puskesmas Kunciran membawahi tiga kelurahan yaitu. Kelurahan
Kunciran, Kelurahan Kunciran Indah, dan Kelurahan Sudimara Pinang. Sebaran
status gizi diwilayah Kecamatan Pinang pada tahun 2018 menempati urutan ke 10
dari 13 kecamatan yang ada di daerah Kota Tangerang dengan proporsi sebesar
5,94%. Berdasarkan data Puskesmas terdapat 228 (6,25%) balita usia 12-59 bulan
yang mengalami gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada balita usia 12-59
bulan di wilayah kerja Puskesmas Kunciran Tahun 2019. Penelitian ini
menggunakan desain case control dengan besar sampel sebanyak 90 ibu balita,
teknik pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling
dengan analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Penelitian
ini dilakukan bulan April-Agusutus 2020. Hasil Univariat proporsi tertinggi
adalah balita yang memiliki jumlah anggota keluarga kecil (54,4%), pendidikan
ibu menengah (45,6%), kelengkapan imunisasi dasar yang lengkap (71,1%), ibu
memberikan ASI eksklusif (54,6%). Hasil Bivariat: tidak terdapat hubungan
antara jumlah anggota keluarga (p=0,204; OR= 0,531), pendidikan ibu (p=0,392;
OR= 2,138; OR=11,780), kelengkapan imunisasi (p=0,485; OR=1,545), dan
pemberian ASI eksklusif (p=1,000; or=1,094) dengan kejadian gizi kurang pada
balita. Diharapkan pihak Puskesmas meningkatkan kegiatan penyuluhan yang
berkaitan dengan gizi seimbang yang dilakukan ke sekolah-sekolah SMA/SMK
agar remaja semakin paham dan mengerti mengenai tata cara pedoman gizi
seimbang dengan memperhatikan cara pengolahan, penyiapan, penyajian dan
penyimpanan makanan yang baik untuk pemenuhan gizi keluarganya di masa
depan.