ARAHAN PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN PUSAT KOTA RUTENG BERDASARKAN KRITERIA KEAMANAN

Jalan Pasar Ruteng merupakan koridor jalan di Kota Ruteng yang fungsi lahannya didominasi oleh lahan komersil, sehingga memungkinkan masyarakat berjalan kaki untuk menjangkau setiap akses tersebut. Namun, kondisi jalur pejalan kaki yang belum sesuai dengan kebutuhan pengguna dan adanya aktivitas lain di jalur pejalan kaki, seperti PKL dan parkir liar kendaraan bermotor mengakibatkan banyak pejalan kaki menggunakan bahu jalan untuk berjalan kaki. Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah memberikan arahan penataan jalur pejalan kaki di kawasan pusat Kota Ruteng khususnya di koridor Jalan Pasar Ruteng agar menjadi lebih aman bagi setiap pengguna jalur pejalan kaki, khusunya bagi anak-anak, orang tua, dan kaum difabel. Penelitian ini menggunakan analisis IPA untuk menganilisis persepsi tingkat kepuasan dan kepentingan pejalan kaki terhadap kondisi jalur pejalan kaki. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu keamanan (Unterman, 1984). Hasil penelitian menunjukan bahwa penataan jalur pejalan kaki berdasarkan kriteria keamanan meliputi pembagian ruang pejalan kaki dan kendaraan, perbaikan jalur pejalan kaki yang rusak, penyediaan fasilitas dan marka penyeberangan, penyediaan kereb/pagar pembatas, dan penyediaan marka untuk kaum berkebutuhan khusus.


Alt. Description

Pasar Ruteng Road is a road corridor in Ruteng City whose land function is dominated by commercial land, allowing people to walk to reach each access. However, pedestrian path conditions that are not yet compatible with user needs and other activities on pedestrian paths, such as street vendors and illegal parking of motor vehicles result in many pedestrians using the road shoulder to walk. Therefore, the main objective of this research is to provide guidance for pedestrian path arrangement in central area of Ruteng City, especially in Pasar Baru Road Market corridor to be safer for every pedestrian path user, especially for children, parents, and people with disabilities. This study uses an IPA analysis to analyze perceptions of satisfaction level and pedestrian interest on pedestrian path conditions. The variables used in this research are security (Unterman, 1984). The results showed that pedestrian path arrangement based on security criteria included spaceship and vehicle space distribution, broken pedestrian path repair, provision of ferry facilities and markers, provision of kereb / guardrail, and provision of markers for special needs.

1.  UEU-Journal-17900-11_0677.pdf - 942 KB

• STRATEGI PENATAAN KAWASAN MALIOBORO MENJADI KAWASAN PEDESTRIAN
• KONSEP PERENCANAAN KAWASAN PERDAGANGAN KORIDOR JALAN SA. TIRTAYASA, KOTA SERANG DENGAN PENDEKATAN PEDESTRIANISASI (MEMANUSIAKAN PEJALAN KAKI)
• SISTEM KONEKTIVITAS JALUR PEDESTRIAN PADA KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT (STUDI KASUS: STASIUN SUDIMARA, KOTA TANGERANG SELATAN)