LAPORAN PENELITIAN INTERNAL EFEKTIFITAS E-KONSELING DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ORANG TUA SISWA DI PENDIDIKAN NON FORMAL

Anak adalah penerus bangsa, yang saat ini perlu perhatian karena banyak menjadi pelaku atau korban dari kekerasan seksual. Angka korban kekerasan seksual meningkat dari tahun ke tahun, dimana pelaku dan korban semakin muda. Perkembangan teknologi membuat banyak anak yang terjerat dalam masalah ini, dimana banyak modus baru kekerasan seksual yang terkait dengan media sosial, sehingga anak harus diberi wawasan untuk siap menghadapinya untuk pencegahan. Orang tua juga kerap membutuhkan bantuan untuk mengkonsultasikan (konseling) dalam penanganan masalah kekerasan seksual, dimana waktu dan tempat menjadi salah satu kendala. Perkembangan teknologi telah menemukan cara berbeda dalam melakukan konseling yaitu menggunakan media on line yang disebut e Konseling. Meskipun masih ditemui berbagai kendala dalam e Konseling, metoda ini patut dicoba dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual khususnya dimasa pandemic yang lalu. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengukur efektifitas pelaksanaan e Konseling guna pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada siswa Sekolah Non Formal. Metode penelitian menggunakan metoda kualitatif dan kuantitatif, melalui pelaksanaan e Konseling dengan Watch App (WA) dan gambaran deskriptif hasil pertanyaan sebelum dan setelah konseling . Responden adalah 3 Orang tua siswa yang tergabung dalam pendidikan non Formal Yayasan Humanisti. Pengukuran efektifitas konseling berdasarkan penilaian kemampuan orang tua ( kuesioner sebelum dan setelah pelaksanaan konseling) Berdasarkan pelaksanaan e konseling pada orang tua siswa di Pendidikan non formal diperoleh bahwa pelaksanaan e konseling efektif untuk masalah pengasuhan terlihat dari perubahan tingginya permasalahan yang dirasakan ( menurun ) dimana responden A turun 50 %, B 50 % dan C 20 %. , dan naiknya kemampuan untuk mengatasi permasalahan dalam pengasuhan dimana esponden A naik 20 %, b 30 % dan C 20 %. Begitu juga diperoleh adanya kenaikan pemahaman pada pengetahuan jenis kekerasan seksual dimana responden A mengalami kenaikan 42,9 % , B 28,5 %, sedangkan C tidak ada kenaikan, dan pengetahuan pelaku kekerasan seksual pada anak dimana responden A mengalami kenaikan 83,3 %, B 50,1 % dan C 33,2 %.

1.  UEU-Research-18804-16_0732.pdf - 1104 KB

• EVALUASI KEGIATAN KONSELING DAN TES HIV SECARA SUKARELA (KTS) DI PUSKESMAS WILAYAH JAKARTA TIMUR TAHUN 2014