MODEL PENGUKURAN EFEKTIFITAS PERALATAN PENUNJANG PADA GEDUNG BERTINGKAT MILIK PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE OEE (STUDI KASUS: LIFT DI UNIVERSITAS XX)

Perguruan tinggi yang menggunakan gedung tingginya untuk proses belajar mengajar dihadapkan pada kendala tingginya tingkat kerusakan yang dialami liftnya. Hal ini terjadi karena saat proses belajar mengajar berlangsung, pengguna lift tersebut banyak diisi oleh para mahasiswa dalam jumlah yang banyak dan saat yang bersamaan sehingga menyebabkan lift sering mengalami beban tinggi dan kadang berlebihan (overload) berakibat sering mengalami kerusakan. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di Universitas XX yang berlokasi di Kebon Jeruk Jakarta Barat. Berdasarkan referensi dan diskusi dengan pihak pengelola lift maka untuk mengukur efektifitas lift perlu dilakukan perhitungan besarnya nilai Availability, Performance Efficiency, dan Rate of Quality Services. Availability dipengaruhi oleh downtime losses dengan variabelnya yaitu Equipment Failure dan Set up � Adjusment. Performance Efficiency dipengaruhi oleh Speed Losses dengan variabelnya yaitu Idling and Minor Stoppage serta variabel Reduced Speed. Nilai Rate of Quality Services dipengaruhi oleh Defect Losses dengan variabelnya Process Defect dan Reduce Yield. Data pengukuran interval lift di peroleh di 2 (dua) gedung A dan C kampus XX ini serta beberapa kampus lainnya yaitu gedung tinggi di Universitas Mercu Buana Jakarta dan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok. Hasil perhitungan menunjukkan untuk gedung A yang memiliki 8 lantai,dalam 5 menit jumlah orang yang harus diangkut (5HC) sebanyak 16,52 %. Dengan kepadatan penghuni 3,8 m2 per-orang (jauh lebih padat dari standar kantor yang 11 m2 per-orang), total jumlah orang dalam gedung 3450 orang (waktu beban puncak), serta lama waktu interval lift per-lantai adalah 31 detik (kecepatannya dipengaruhi oleh setting sensor pada lift) maka membutuhkan 55 lift. Sedangkan gedung C yang memiliki 5 lantai, dalam 5 menit jumlah orang yang harus diangkut (5 HC) sebanyak 12 %. Kepadatan penghuni 7,7 m2 per-orang, total jumlah orang dalam gedung 500 orang (waktu beban puncak), serta lama waktu interval lift per-lantai adalah 31 detik maka membutuhkan 2,48 lift.

1.  UEU-Journal-19446-11_1007.pdf - 701 KB

• HUBUNGAN KARAKTERISTIK, CITRA TUBUH DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI TINGKAT II JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
• PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I DI KLINIK BERSALIN KELURAHAN JATI MURNI BEKASI
• STUDI PERBANDINGAN TEKNIK AKSES DENGAN X.25 DAN FRAME-RELAY PADA SISTEM JARINGAN PAKET SWITCHING
• PENAMBAHAN TEHNIK ROLL SLIDE MOBILISATION PADA PENERAPAN US LEBIH MENINGKATKAN FUNGSIOANAL LUTUT PADA KONDISI OSTEOARTRITIS LULUT
• PERBANDINGAN PERAWATAN LUKA TEKNIK MODERN ALGINAT DAN KONVENSIONAL TERHADAP RESPON NYERI PADA PERAWATAN LUKA KANKER PAYUDARA DI RSUD CENGKARENG
• TEKNIK � TEKNIK PENULISAN NASKAH TELEVISI DALAM PROGRAM FEATURE TV EDUKASI
• PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PELAPORAN PROGRES LAPANGAN BERBASIS ANDROID PADA PT. GUMMANIK MULTI TEKNIK
• EFEK PENAMBAHAN TERAPI ES PADA INTERVENSI TEKNIK ISKEMIK DAN CONTRACT RELAX STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA KONDISI SINDROMA MIOFASIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS
• BEDA PENGARUH PENAMBAHAN TEKNIK TRAKSI TRANSLASI PADA INTERVENSI MICRO WAVE DIATHERMY TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI BAHU KASUS FROZEN SHOULDER
• STUDI PERBANDINGAN TEKNIK AKSES DENGAN X.25 DAN FRAME-RELAY PADA SISTEM JARINGAN PAKET SWITCHING