FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RSIA BUAH HATI KOTA TANGERANG SELATAN

Preeklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan 28 minggu atau lebih. Menurut World Health Organization (WHO), 75% penyebab utama kematian Ibu adalah Tekanan darah tinggi saat kehamilan (preeclampsia/eclampsia). Di Indonesia kejadian komplikasi pada kehamilan yang menyebabkan kematian berkisar 24% adalah preeklamsi (Depkes, 2014). Di RSIA Buah Hati Kota Tangerang Selatan pada tahun 2019 dari 259 ibu hamil yang mengalami preeklamsia sebanyak 36 orang (13,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSIA Buah Hati Kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan desain Cross sectional dengan sampel sebanyak 184 orang. Pengambilan sampel dalam menggunakan teknik simple random sampling dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Penelitian dilakukan bulan September � Desember 2020 dengan menggunakan data sekunder dari pasien ibu hamil trimester II dan III tahun 2019-2020. Hasil univariat diperoleh proporsi tertinggi gambaran kejadian preeklamsia adalah ibu hamil tidak mengalami preeklamsia sebanyak 95 ibu hamil (51,6%). Variabel independen dari 184 ibu hamil dalam penelitian diperoleh proporsi tertinggi paritas tidak beresiko (kehamilan kurang dari tiga) sebanyak 110 (59,8%). Kemudian proporsi tertinggi usia tidak beresiko (20 sampai 35) sebanyak 125 (67,9%). Dari 184 ibu hamil dalam penelitian diperoleh proporsi tertinggi dengan ibu tidak riwayat hipertensi sebanyak 104 (56,5%). Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara paritas (PR=3.602, 95% CI=2,540 � 5,104), Ada hubungan antara usia ibu (PR=3.119, 95% CI=2,337 - 4,163), Ada hubungan antara riwayat hipertensi (PR=5.931, 95% CI=3,760 � 9,356) dengan kejadian preeklamsia Di RSIA Buah Hati Kota Tangerang Selatan. Pihak rumah sakit disarankan melakukan kerjasama dengan klinik jejaring untuk melakukan deteksi dini khususnya penderita hipertensi agar segera dirujuk ke Rumah Sakit agar dapat ditangani lebih awal dan komprehensif sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Dan juga memberikan edukasi agar meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan bahaya komplikasi akibat hipertensi khususnya pada ibu hamil.

1.  UEU-Undergraduate-19491-COVER.Image.Marked.pdf - 141 KB
2.  UEU-Undergraduate-19491-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 169 KB
3.  UEU-Undergraduate-19491-HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 301 KB
4.  UEU-Undergraduate-19491-HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.Image.Marked.pdf - 356 KB
5.  UEU-Undergraduate-19491-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 236 KB
6.  UEU-Undergraduate-19491-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 225 KB
7.  UEU-Undergraduate-19491-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 295 KB
8.  UEU-Undergraduate-19491-DAFTAR TABEL.Image.Marked.pdf - 287 KB
9.  UEU-Undergraduate-19491-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 333 KB
10.  UEU-Undergraduate-19491-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 1495 KB
11.  UEU-Undergraduate-19491-BAB1.Image.Marked.pdf - 424 KB

• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RSIA BUAH HATI KOTA TANGERANG SELATAN