PENGEMBANGAN KONSEKUENSI POSITIF DARI KONTROL DETERENSI PADA METODE ANTI PEMBAJAKAN PERANGKAT LUNAK

Perangkat lunak menjadi daya tarik sendiri bagi para pengguna komputer yang bermanfaat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan di berbagai bidang. Perangkat lunak merupakan hak kekayaan intelektual dan properti pencipta yang perlu dilindungi. Namun besarnya minat penggunaan perangkat lunak telah mengabaikan faktor yang melemahkan moral dan etika untuk melakukan tindakan kejahatan. Tanpa disadari, pengguna perangkat lunak tidak berlisensi telah menyuburkan kejahatan pembajakan. Hal ini tidak hanya membawa dampak buruk bagi pertumbuhan industri kreatif bahkan merupakan ancaman kejahatan siber bagi penggunanya. Metode anti pembajakan saat ini menekankan kontrol preventif sebagai proteksi intelektual properti, padahal kontrol deterensi sangat efektif merubah perilaku kejahatan. Konsekuensi negatif tidak cukup memberikan efek penghindaran, untuk itu perlu dikembangkan konsekuensi positif sebagai penyeimbang agar menjadi daya tarik calon pelaku untuk merubah perilaku jahatnya. Pendekatan baru yang dikembangkan pada kontrol deterensi bertujuan untuk meningkatkan konsekuensi positif maupun negatif dilihat dari faktor hukum, sosial, ekonomi, dan keamanan.


Alt. Description

The software is the main attraction for computer users who are useful in completing work in various fields. Software is the intellectual property and creator property that needs to be protected. But the great interest in using software has ignored factors that weaken morals and ethics to commit crime. Unwittingly, unlicensed software users have fertilized piracy crimes. Not only does this have a negative impact on the growth of the creative industry, it is also a threat of cyber crime to its users. Current anti-piracy methods emphasize preventive control as intellectual property protection, even though deterrence control is very effective in changing crime behavior. Negative consequences are not enough to have a avoidance effect, so it is necessary to develop positive consequences as a counterbalance in order to attract potential offenders to change their evil behavior. The new approach developed in deterrence control aims to increase the positive and negative consequences seen from legal, social, economic, and security factors.

1.  UEU-Journal-20000-11_1240.pdf - 486 KB

• LAPORAN PERJALAN DINAS PARTISIPASI PADA KONFERENSI INTERNASIONAL ICAICTA TANGGAL 16-18 AGUSTUS 2017 KELOMPOK KEILMUAN INFORMATIKA ITB DI HOTEL GRAND INNA KUTA BALI
• PENGEMBANGAN SISTEM PARKIR DENGAN MAPPING AREA TERDISTRIBUSI
• PROTOTYPE HOME SMART LOCK DENGAN KONSEP INTERNET OF THINGS
• TANEMAN: A CLIENT-SERVER ANDROID-BASED APPLICATION WITH QR CODE FOR PLANT INFORMATION IN GREEN OPEN SPACE