ANALISIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA (STUDI TENTANG PERAN BPBD KABUPATEN MALANG DALAM PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA DI DESA LANDUNGSARI KECAMATAN NGANTANG)

Catur Susilo Rahardi. Analisis Pelaksanaan Pengembangan Desa Tangguh Bencana (Studi Tentang Peran BPBD Kabupaten Malang Dalam Pengembangan Desa Tangguh Bencana Di Desa Landungsari Kecamatan Ngantang). Dibimbing oleh Mochamad Cholifihani, MA., PhD . Permasalahan bencana alam yang terjadi di Indonesia khususnya di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang di tahun 2014 silam menimbulkan sebuah program yang disebut sebagai Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di daerah tersebut. BPBD Kabupaten Malang dan Pemerintah Desa Pandansari dalam penanganan erupsi Gunung Kelud mulai menata kembali dan meningkatkan kapasitas masyarakat terdampak erupsi Gunung Kelud dan dalam mendukung program Desa Tangguh Bencana. Karenanya, dilakukan sebuah penelitian yang menggunakan metode Mixed Method Analysis yang bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program desa tangguh bencana di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa, dalam aspek legislasi atau kebijakan berupa peraturan pemerintah Desa terkait dengan ketangguhan bencana di daerah tersebut. Secara statistik, hubungan keberhasilan program peningkatan kapasitas masyarakat terhadap pengembangan desa tangguh bencana yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Malang pada desa Pandansari Kecamatan Ngantang terdampak erupsi Gunung Kelud secara kuantitatif menunjukkan hasil pengaruh pengembangan kapasitas masyarakat terhadap ketangguhan Desa Pandansari pada bencana menunjuk pada level kuat, yaitu 0.701 pada rentan level 0.60 - 0,799. Signifikansi korelasi sebab � akibat di dalam uji regresi sederhana, secara keseluruhan menunjukkan korelasi/hubungan R yaitu Sebesar 0.687. Hasil uji variasi menunjukkan hasil F hitung 61.8 > F tabel 3.98, maka hipotesis dapat diterima bahwa ada pengaruh antara variabel X (Capacity Building) terhadap variabel Y (Destana) secara serentak atau bersama-sama. Hasil uji variasi menunjukkan hasil F hitung 61.8 > F tabel 3.98, maka hipotesis dapat diterima bahwa ada pengaruh antara variabel X (Capacity Building) terhadap variabel Y (Destana) secara serentak atau bersama-sama. Serta, hasil koefisien nilai t (parsial/sendiri-sendiri) juga menunjukkan signifikansi nilai t hitung sebesar 7.863 > t tabel 3.623. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X (Capacity Building) berpengaruh terhadap variabel Y (Destana).

1.  UEU-Master-20111-COVER.Image.Marked.pdf - 199 KB
2.  UEU-Master-20111-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 270 KB
3.  UEU-Master-20111-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 329 KB
4.  UEU-Master-20111-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 317 KB
5.  UEU-Master-20111-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 343 KB
6.  UEU-Master-20111-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 777 KB
7.  UEU-Master-20111-BAB1.Image.Marked.pdf - 426 KB

• TINJAUAN PENGEMBANGAN DESAIN FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DI RUMAH SAKIT SUKMUL SISMA MEDIKA
• ANALISIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA (STUDI TENTANG PERAN BPBD KABUPATEN MALANG DALAM PENGEMBANGAN DESA TANGGUH BENCANA DI DESA LANDUNGSARI KECAMATAN NGANTANG)
• LAPORAN AKHIR PENELITIAN: PENGEMBANGAN DESA SUNTEN JAYA SEBAGAI DESA WISATA EDUKATIF