Pre-eklampsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai proteinuria pada umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Prevalensi pre-eklampsia di Indonesia mencapai 3,4-8,5% kejadian. Terdapat banyak faktor risiko untuk terjadinya pre-eklampsia diantaranya adalah usia, tingkat pendidikan, paritas, status gizi, riwayat hiperetensi dan kepatuah ANC. Berdasarkan data statistik ibu bersalin milik Rumah Sakit Sint Carolus tahun 2020, kejadian pre-eklampsia mencapai 3,4% kasus dari total seluruh persalianan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rekam medis ibu hamil yang pernah dirawat di Rumah Sakit Sint Carolus pada Januari-Desember 2020 sebanyak 646 rekam medis. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah 22 rekam medis ibu hamil pre-eklampsia dan sampel kontrol dalam penelitian ini adalah 22 rekam medis ibu hamil tidak pre-eklampsia. Metode pengambilan sampel untuk sampel kasus dan kontrol dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan bivariate menggunakan chi square. Hasil analisis univariat : proporsi tertinggi ibu hamil dengan usia tidak berisiko 33 orang (75%), tingkat pendidikan ≥SMA 40 orang (90,9%), paritas berisiko 38 orang (86,4%), status gizi obesitas 32 orang (72,7%), tidak memiliki riwayat hipertensi 25 orang (56,8%), patuh melakukan ANC 38 orang (86,4%). Hasil analisa bivariat : terdapat hubungan antara status gizi (p value = 0,018, OR = 8,333) dan riwayat hipertensi (p value = 0,000, OR = 16,889) dengan kejadian pre-eklampsia. Tidak terdapat hubungan antara usia (p value = 1,000, OR = 0,784), tingkat pendidikan (p value = 1,000, OR = 1,000), paritas (p value = 0,185, OR = 6,176), kepatuhan ANC (p value = 0,664 OR = 2,222) dengan kejadian pre-eklampsia. Disarankan kepada pihak rumah sakit agar dapat membentuk kelas khusus sebagai sarana belajar bersama dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan ibu tentang gizi dan dalam kehamilan bagi ibu hamil yang obesitas dan meningkatkan lagi promosi senam hamil serta yoga sebagai upaya pencegahan bagi ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi