Rekam medis dapat bernilai guna dan bernilai tinggi apabila rekam medis tersebut lengkap. Penyelenggaraan rekam medis menjadi salah satu Standar Pelayanan Minimal rumah sakit yaitu indikator kelengkapan pengisian rekam medis. Kelengkapan rekam medis juga merupakan faktor yang mendukung keberhasilan program akreditasi atau untuk mempertahankan pengakuan akreditasi di rumah sakit karena kelengkapan rekam medis menjadi elemen penilaian akreditasi. Akreditasi diharapkan menjadi stimulus untuk meningkatkan disiplin tenaga kesehatan dalam pengisian rekam medis. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kelengkapan dokumen rekam medis sebelum dan sesudah Akreditasi SNARS-1 di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini adalah 186 rekam medis yaitu 93 rekam medis pada 6 bulan sebelum akreditasi dan 93 rekam medis pada 6 bulan sesudah akreditasi menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Sebelum akreditasi, standar yang terpenuhi lengkap: AP 1.2 (80,6%); PAP 2.1 (83,9%); MKE 8,11,12 (93,5%); PAB 7.2 (92,0%). Standar yang terpenuhi sebagian: ARK 4.2 (58,1%); SKP 2 (73,1%); HPK 5.1,5.2 (56%). Sesudah akreditasi, standar terpenuhi sebagian: SKP 2 (79,6%). Standar yang terpenuhi lengkap: ARK 4.2 (91,4%); AP 1.2 (87,1%); PAP2.1 (90,3%); MKE 8,11,12 (89,2%); HPK 5.1,5.2 (81,0%); PAB 7.2 (95,2%). Hasil analisis statistik menunjukkan hanya standar ARK 4.2 yang memiliki nilai p<0,05 yaitu 0,000. Sedangkan 7 standar lainnya yaitu standar AP 1.2, SKP 2, AP 2.1 dan PAP 2.1, MKE 8,11,12, HPK 5.1,5.2 dan PAB 7.2 tidak terdapat perbedaan kelengkapan rekam medis antara sebelum dan sesudah akreditasi SNARS-1 dengan nilai p>0,05.