Diare merupakan suatu penyakit berbahaya di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial
KLB (Kejadian Luar Biasa) yang sangat sering disertai dengan kematian . Diare salah satu
penyakit yang sering mengenai bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air
besar sampai lebih dari 10 kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2 kali
seminggu. Penyakit diare dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keadaan lingkungan,
perilaku masyarakat, pelayanan masyarakat, gizi, kependudukan, pendidikan yang meliputi
pengetahuan, dan keadaan sosial ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada bayi umur 6-11 bulan. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan terhadap ibu bayi
yang mempunyai bayi umur 6-11 bulan di puskesmas kebon jeruk. Variabel bebasnya adalah
pengetahuan ibu, pemberian ASI Ekslusif, MP-ASI, status gizi, hygiene sanitasi, sedangkan
variabel terikatnya adalah kejadian diare pada bayi. Uji chi-square digunakan untuk menganalisis
hubungan antara pengetahuan ibu, pemberian ASI Ekslusif, MP-ASI, status gizi, hygiene sanitasi
dengan variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pemberian MPASI
dengan kejadian diare, dengan p-value 0,029 (>0,05), Hygiene sanitasi dengan kejadian diare,
dengan p-value 0,000 (<0,05), Pengetahuan ibu dengan kejadian diare, dengan p-value 0,002
(<0,05). Dan menunjukkan tidak adanya hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian diare,
dengan p-value 0,032 (<0,05), Status gizi dengan kejadia diare, dengan 0,323 (> 0,05).RACHMANIDA NUZRINA, S.Gz, M.Gizi�