PREPARASI NANOFIBER PVA � GELATIN � PROPOLIS DENGAN METODE ELECTROSPINNING DAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN PSEUDOMONAS AERUGINOSA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi modern terhadap kemampuan wound healing pada kulit manusia.Kemampuan wound healing dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti poliferasi sel dan juga aktivitas antimikroba.Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa merupakan bakteri yang dapat menghambat penyembuhan luka. Kedua bakteri ini memiliki kemampuan untuk bartahan dari efek antibiotik sehingga telah banyak dilakukan riset untuk mencari alternatif dari metode penanganan terhadap S.Aureus dan P.Aeruginosa.Nanofiber merupakan salah satu nanomaterial yang merupakan teknologi modern dalam dunia wound healing dikarenakan mampu mengirim dan mengenkapsulasi suatu bahan aktif pada sebuah bahan antibakteri. Propolis merupakan salah satu contoh bahan antibakteri yang baik dikarenakan mengandung lebih dari 300 senyawa aktif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Permasalahan pada penelitian ini adalah, apakah propolis memiliki kemampuan antibakteri yang baik apabila dikombinasikan dengan teknologi nanofiber terhadap S.Aureus dan P.Aeruginosa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan antibakteri dari propolis yang dikombinasikan dengan nanofiber sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah produk wound healing yang baik. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif metode deskriptif. Dilakukan pembuatan nanofiber dengan konsentrasi propolis 0%, 0,1%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% dengan metode Electrospinning. Data didapat dengan melakukan visualisasi dan pengukuran diameter sampel nanofiber dengan SEM. Kemampuan antibakteri terhadap S.Aureus dan P.Aeruginosa di uji dengan metode difusi cakram dimana kemampuan hambat dari nanofiber � propolis akan dibandingkan dengan ekstrak propolis biasa. Hasil penelitian ini adalah nanofiber dengan konsentrasi propolis 2% memiliki kemampuan antibakteri paling baik terhadap S.Aureus. Struktur pada sampel nanofiber memiliki bentuk benang � benang fiber dengan warna kehitaman dan ditemukan juga bentuk manik � manik pada nanofiber yang disebabkan oleh faktor tegangan, flowrate, viskositas polimer, dan kelembaban. Sementara diameter dari sampel nanofiber berkisar dari 160 � 617,2 nm. Namun nanofiber dan ekstrak propolis tidak dapat menghambat pertumbuhan P.Aeruginosa dikarenakan enzim hidrolitik yang dihasilkan bakteri dapat memecah kandungan senyawa aktif didalam propolis.

1.  UEU-Undergraduate-34344-COVER.Image.Marked.pdf - 251 KB
2.  UEU-Undergraduate-34344-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 289 KB
3.  UEU-Undergraduate-34344-HALAMAN PERSETUJUAN.Image.Marked.pdf - 296 KB
4.  UEU-Undergraduate-34344-HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 314 KB
5.  UEU-Undergraduate-34344-HALAMAN KEASLIAN.Image.Marked.pdf - 328 KB
6.  UEU-Undergraduate-34344-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 282 KB
7.  UEU-Undergraduate-34344-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 273 KB
8.  UEU-Undergraduate-34344-DAFTAR LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 208 KB
9.  UEU-Undergraduate-34344-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 285 KB
10.  UEU-Undergraduate-34344-BAB1.Image.Marked.pdf - 311 KB

• PREPARASI NANOFIBER PVA � GELATIN � PROPOLIS DENGAN METODE ELECTROSPINNING DAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN PSEUDOMONAS AERUGINOSA