Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Tambora dari tahun 2021-2023 menunjukkan
terjadinya peningkatan kasus ISPA pada usia 0-4 tahun dari 49,5%, 57,2%, 58,8%. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada usia
0-4 tahun di Puskesmas Kecamatan Tambora. Penelitian ini menggunakan desain Cros Sectional
dengan sampel 66 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariate dengan
uji Chi Square. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa lebih banyak yang mengalami ISPA
(71,2%), ibu berpendidikan rendah (51,5%), usia beresiko (89,3%), tidak ASI Eksklusif (57,6%),
Imunisasi tidak lengkap (53%), status gizi dengan berat badan normal (68,2%), perilaku merokok
keluarga yang beresiko (71,2%). Terdapat hubungan antara kejadian ISPA pada usia 0-4 tahun
dengan pendidikan ibu (PR=1,824, 95% CI:1,270-2,619), Pemberian ASI Eksklusif (PR=1,927,
95% CI: 1,276-2,911), status imunisasi (PR=1,890, 95% CI: 1,295-2,756). Sedangkan untuk
variabel yang tidak terdapat hubungan antara kejadian ISPA yaitu usia balita (PR=1,275, 95% CI:
0,659-2,468), status gizi dan perilaku keluarga merokok (PR=1,179, 95% CI: 0,805-1,728)