PERBEDAAN PEMBERIAN MYOFACIAL RELEASE OTOT TIBIALIS POSTERIOR DAN MOBILISASI ANKLE DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS FUNGSIONAL BERDIRI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pemberian myofacial release otot tibialis posterior dan mobilisasi ankle dalam meningkatkan aktifitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode quasi experiment untuk melihat perbedaan pengaruh pemberian myofacial release pada otot tibialis posterior dan mobilisasi ankle dalam meningkatkan aktifitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi. Responden pada penelitian ini adalah anak dengan cerebral palsy diplegi. Kelompok I diberi perlakuan myofacial release pada otot tibialis posterior dan Kelompok II diberi perlakukan mobilisasi ankle. Kedua perlakuan ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi. Fungsional berdiri dinilai dengan menggunakan functional reach test. Hasil : Hasil uji normalitas dengan Saphiro wilk test didapatkan data berdistribusi normal, sedangkan uji homogenitas dengan Levene�s test didapatkan data memiliki varian yang homogen. Kelompok perlakuan I memiliki mean� 45,83 dengan SD 10,57 sebelum intervensi dan setelah intervensi mean� 52,00 dengan SD 10,69, kemudian pada kelompok perlakuan II sebelum perlakuan didapat mean� 47,16 dengan SD 9,28 dan setelah perlakuan didapat mean� 49,83 dengan SD 9,19. Hasil uji hipotesis pada kelompok perlakuan I dengan t-Test Related dengan nilai p=0,000 sehingga ada peningkatan functional reach test dalam aktivitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi dengan intervensi Myofacial Release pada otot tibialis posterior. Pada uji T-test related kelompok perlakuan II dengan nilai p=0,000 yang berarti ada peningkatan functional reach test dalam meningkatkan aktifitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi dengan intervensi Mobilisasi Ankle dan pada hasil Mann-Whitney U test menunjukkan nilai p=0,003 yang berarti ada perbedaan functional reach test pada aktifitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi dengan intervensi Myofacial Release dan Mobilisasi Ankle. Kesimpulan : Myofacial Release tibialis posterior lebih baik dari pada mobilisasi ankle dalam meningkatkan aktifitas fungsional berdiri pada anak cerebral palsy diplegi. Kata Kunci : Myofacial Release tibialis posterior, Mobilisasi Ankle, Aktifitas Fungsional Berdiri.

1.  UEU-Undergraduate-3685-COVER.pdf - 73 KB
2.  UEU-Undergraduate-3685-HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG.pdf - 393 KB
3.  UEU-Undergraduate-3685-HALAMAN PENGESAHAN.pdf - 729 KB
4.  UEU-Undergraduate-3685-SURAT PERNYATAAN.pdf - 434 KB
5.  UEU-Undergraduate-3685-ABSTRAK.pdf - 98 KB
6.  UEU-Undergraduate-3685-KATA PENGANTAR.pdf - 80 KB
7.  UEU-Undergraduate-3685-DAFTAR ISI, SKEMA, TABEL, GAMBAR DAN GRAFIK.pdf - 335 KB
8.  UEU-Undergraduate-3685-DAFTAR PUSTAKA.pdf - 31 KB
9.  UEU-Undergraduate-3685-LAMPIRAN.pdf - 113 KB
10.  UEU-Undergraduate-3685-BABI.pdf - 169 KB

• MODUL FISIOTERAPI PEDIATRI
• PERBEDAAN PEMBERIAN MYOFACIAL RELEASE OTOT TIBIALIS POSTERIOR DAN MOBILISASI ANKLE DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS FUNGSIONAL BERDIRI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI