PENAMBAHAN PEMAKAIAN DECKER PADA INTERVENSI US DAPAT LEBIH BAIK DALAM MENURUNKAN NYERI LUTUT PADA MEDIAL COLLATERAL LIGAMENT LAXITY

Medial collateral ligament laxity merupakan salah satu cidera pada sendi lutut yang terjadi pada bagian medial sendi lutut diakibatkan karena trauma langsung pada bagian medial sendi lutut yang menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan gerakan sendi lutut. Tujuan : Untuk mengetahui penambahan pemakaian knee decker pada intervensi US dapat lebih baik dalam menurunkan nyeri lutut pada medial collateral ligament laxity. Metode : Penelitian ini bersifat quasi ekspenment dimana nilai intensitas nyeri diukur dan dievaluasi dengan menggunakan VAS. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling terdiri dari 10 sampel usia 19-38 tahun. Penelitian dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat dan dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri dari 5 orang dengan intervensi ultrasound dan kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 orang yang diberikan penambahan knee decker. Hasil : Uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk Test dan uji homogenitas levene s test didapatkan nilai p>a (0,05) seluruh data berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis I menggunakan t-test related didapatkan nilai p>a (0,05) sehingga ada efek penambahan knee decker terhadap penurunan nyeri lutut pada medial collateral ligament laxity. Uji hipotesis II menggunakan Wilcoxon singed rank test didapatkan nilai p>a (0,05) sehingga ada efek pemberian ultrasound terhadap penurunan nyeri lutut pada medial collateral ligament. Uji hipotesis III menggunakan t-test independent didapatkan nilai p=0,03 sehingga ada efek penambahan knee decker pada intervensi ultrasound dalam menurunkan nyeri lutut pada medial collateral ligament laxity. Kesimpulan : Penambahan knee decker pada intervensi ultrasound dapat lcbih baik dalam menurunkan nyeri lutut pada medial collateral ligament laxity.

1.  UEU-Undergraduate-36936-COVER.Image.Marked.pdf - 244 KB
2.  UEU-Undergraduate-36936-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 245 KB
3.  UEU-Undergraduate-36936-HALAMAN PERSETUJUAN.Image.Marked.pdf - 258 KB
4.  UEU-Undergraduate-36936-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 315 KB
5.  UEU-Undergraduate-36936-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 276 KB
6.  UEU-Undergraduate-36936-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 297 KB
7.  UEU-Undergraduate-36936-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 296 KB
8.  UEU-Undergraduate-36936-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 351 KB
9.  UEU-Undergraduate-36936-BAB1.Image.Marked.pdf - 318 KB

• BEDA PENGARUH PEMBERIAN MWD, US, DAN CONTRACT RELAX STRETCHING DENGAN MWD, US DAN MOBILISASI TRANSLASI C0-C1 TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT KEKAKUAN OTOT-OTOT SUBOCCIPITAL
• PENAMBAHAN KINESIOTAPING PADA INTERVENSI ULTRASOUND, DAN PENGUATAN M.QUADRICEPS LEBIH BAIK TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL LUTUT PADA CHONDROMALACIA PATELLA MAHASISWA FISIOTERAPI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
• PENAMBAHAN INTERVENSI MICRO WAVE DIATHERMY PADA INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS LUMBAL PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH
• PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I DI KLINIK BERSALIN KELURAHAN JATI MURNI BEKASI
• PENAMBAHAN TRAKSI LUMBAL INDIRECT LEBIH DAPAT MENURUNKAN NYERI DARIPADA MICRO WAVE DIATERMY (MWD) SAJA PADA KASUS SPONDYLOARTHROSIS LUMBAL
• EFEK PENAMBAHAN MEDIAL WEDGE SHOES PADA INTERVENSI LATIHAN STABILISASI LUTUT DAN US TERHADAP PENINGKATAN SCORE FUNGSI LUTUT PADA KASUS CHONDROMALACIA PATELLA
• BEDA EFEKANTARA PEMBERIAN LATIHAN DENGAN PENDEKATAN PILATES DAN MC. KENZIE TERHADAP PENURUNAN NYERIFUNGSIONAL PADA PENDERITA NYERI PINGGANG BAWAH NON SPESIFIK
• PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN MCKENZIE CERVICAL PADA INTERVENSI MWD TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA CERVICAL DERANGEMENT SYNDROME
• BEDA EFEK PENAMBAHAN TRANSVERSE FRICTION PADA MANUAL LONGITUDINAL MUSCLE STRETCHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI MYOFASCIAL SYNDROME UPPER TRAPEZIUS
• PENAMBAHAN KINESIOTAPING DAPAT LEBIH MENGURANGI NYERI DARIPADA INTERVENSI TRANVERSE FRICTION DAN AUTO STRETCHING PADA KASUS SINDROMA MIOFASIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS