FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) USIA 0-11 BULAN DI PULAU SULAWESI (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) USIA 0-11 BULAN DI PULAU SULAWESI (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007) xv, VI BAB, 58 halaman, 14 tabel, 2 gambar dan 1 lampiran. Latar belakang : Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Lebih dari 20 juta bayi di dunia (15,5% dari seluruh kelahiran) mengalami BBLR dan 95 persen diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa prevalensi kejadian BBLR di Indonesia sebesar 11,5%, di Pulau Sulawesi terendah 7,2% dan tertinggi 15,7%. Tujuan : Menganalisis hubungan , IMT ibu, tingkat pendidikan ibu, usia ibu, dan jenis kelamin bayi terhadap kejadian BBLR di Pulau Sulawesi. Metode penelitian : Bersifat survei analitik, desain penelitian cross-sectional, data hasil Riset Kesehatan Dasar 2007. Sampel 646 bayi dan ibu di Pulau Sulawesi. Hasil Penelitian: Kejadian BBLR di Pulau Sulawesi sebesar 20,3%. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara IMT ibu dan kejadian BBLR pada bayi usia 0-11 bulan di Pulau Sulawesi sedangkan usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan jenis kelamin bayi menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian BBLR (p > 0,05). Hasil analisis regresi logistik didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah IMT kurus dengan OR 4,114 yang berarti ibu dengan IMT kurus akan beresiko melahirkan bayi BBLR 4,114 kali dibandingkan dengan ibu yang IMT normal. Kesimpulan: Perlu dilakukan pendidikan gizi kepada calon ibu bayi tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kejadian BBLR.

1.  UEU-Undergraduate-5170-COVER.pdf - 54 KB
2.  UEU-Undergraduate-5170-persetujuan.pdf - 167 KB
3.  UEU-Undergraduate-5170-pernyataan.pdf - 234 KB
4.  UEU-Undergraduate-5170-pengesahan.pdf - 170 KB
5.  UEU-Undergraduate-5170-ABSTRAK.pdf - 97 KB
6.  UEU-Undergraduate-5170-KATA PENGANTAR.pdf - 78 KB
7.  UEU-Undergraduate-5170-DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR SINGKATAN.pdf - 101 KB
8.  UEU-Undergraduate-5170-DAFTAR PUSTAKA.pdf - 91 KB
9.  UEU-Undergraduate-5170-BAB1.pdf - 99 KB

• HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI LANSIA DI PULAU KALIMANTAN (RISKESDAS 2010)
• PERBEDAAN ASUPAN CAIRAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN, TIPE DAERAH, DAN STATUS EKONOMI PADA PENDUDUK DI PULAU SULAWESI BERDASARKAN DATA RISKESDAS TAHUN 2010
• HUBUNGAN STUNTING DAN ASUPAN ASAM AMINO DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI INDONESIA BERDASARKAN RISKESDAS 2010
• HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI PROVINSI JAWA-BARAT (RISKESDAS 2010)
• ANALISIS ASUPAN ENERGI, PROTEIN PADA LANSIA NORMAL DAN KURUS USIA 65 TAHUN KE ATAS DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA BARAT (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, SERAT, KARBOHIDRAT, LEMAK, FOSFOR DAN STATUS GIZI (OBESITAS) REMAJA USIA 13-18 TAHUN DI PROVINSI JAWA BARAT, JAWA TENGAH, D I YOGYAKARTA, DAN JAWA TIMUR (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010
• PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO MAKAN PAGI PADA REMAJA USIA 12 � 19 TAHUN BERDASARKAN TIGA DAERAH DAN JENIS KELAMIN DI PROPINSI KALIMANTAN BARAT (ANALISIS DATA RISKESDAS TAHUN 2010)
• HUBUNGAN OBESITAS DAN POLA KONSUMSI MAKANAN BERISIKO PADA ORANG DEWASA DI PROVINSI SULAWESI UTARA (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2007)
• PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN BERDASARKAN STATUS EKONOMI DI INDONESIA(Analisis Data Sekunder RISKESDAS 2010)
• PERBEDAAN ANTARA ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI PULAU JAWA (ANALISIS DATA SKUNDER RISKESDAS 2010)