EKSPRESI PERGERAKAN SOSIAL INDONESIA: ANALISIS FITUR KOMUNIKASI DAN PESAN KEKERASAN-NONKEKERASAN DALAM ONLINE ORMAS BIDANG LINGKUNGAN, PEREMPUAN & ANAK DAN PERBURUHAN

Pergerakan sosial merupakan agen perubahan dalam proses peradaban masyarakat modern dan demokratis. Pergerakan itu diwadahi oleh media, namun jenis media arus-utama seringkali mengabaikan pergerakan sosial sehingga agen perubahan itu lebih memanfaatkan media alternatif untuk berkomunikasi dengan simpatisan dan publik. Komunikasi online menampilkan profil organisasi melalui fitur-fitur komunikasi dan kandungan pesan termasuk kekerasan dan nonkekerasan. Analisis dilakukan terhadap dokumen online bertujuan untuk: 1) mengetahui fitur atau atribut kelompok-kelompok gerakan sosial; 2) mengidentifikasi atributatribut ormas secara online sebagai fungsi komunikasi-utama; 3) menjelaskan level penggunaan media alternatif online dalam mengekspresikan Ormas kategori lingkungan, perempuan dan anak-anak, dan isu buruh perusahaan; 4) derajat penggunaan media online dalam kegiatan; 5) dan penggunaan media alternatif oleh Ormas di Indonesia dalam menggalang sumber daya kegiatan. Penelitian kuantitatif dilakukan analisis isi Krippendorf terhadap konten fitur komunikasi dan konten pesan online organisasi kemasyarakatan yang tercatat di Kemendagri Republik Indonesia. Beberapa isu bidang perhatian Ormas yang dianalisis adalah: 1) pelestarian lingkungan, 2) perlindungan perempuan dan anak-anak, dan 3) buruh dan tanggungjawab korporasi. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas Ormas tidak memanfaatkan laman dan media sosial untuk berekspresi dalam fitur-fiturnya yang mencakup visi, misi, strategi, tujuan organisasi, dan sumber daya organisasi. Pemanfataan media online digunakan untuk berbagi informasi bagi anggota dan simpatisan dan hanya sedikit Ormas yang menggunakan online untuk pengumpulan sumber daya. Bidang ormas yang paling banyak menampilkan pesanpesan yang bernuansa kekerasan di antara ketiga dalam laman ormas adalah mengenai �buruh dan tanggunjawab perusahaan�. Secara spesifik pesan kekerasan itu muncul dalam: Kekerasan terhadap anak, Mempekerjakan anak-anak di bawah umur, Perlindungan kepada anak yatim piatu, Kekerasan verbal dan nonverbal, Kejahatan perdagangan perempuan dan prostitusi, Pemogokan dan demonstrasi kaum buruh, Pengrusakan fasilitas umum dalam demonstrasi, Eksploitasi daerah kaya sumber alam, Tuntutan upah pekerja dan protes sistem alih daya, Kekerasan verbal, Kerusuhan dan kekerasan fisik saat demonstrasi.

• REPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI PADA LIVERY BARU PT CITILINK INDONESIA DALAM PROSES REBRANDING (ANALISIS SEMIOTIKA)
• PERAN FORKABI MENETRALKAN PRIMORDIALISME PASCA PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012 - 2017
• STRATEGI YANG DITERAPKAN OLEH MARKETING COMMUNICATION AUTO 2000 HEAD OFFICE TAHUN 2011
• KEGIATAN YANG DILAKUKAN DIVISI PR MARKETING COMMUNICATION PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA PADA AJANG MISS INDONESIA 2013
• KEGIATAN YANG DILAKUKAN DIVISI PR MARKETING COMMUNICATION PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA PADA AJANG MISS INDONESIA 2013
• PERANCANGAN SERVER JARINGAN SMS-GATEWAY MENGGUNAKAN GAMMU DAN KALKUN DENGAN SERVER UBUNTU PADA INTERNAL COMMUNICATION SMS-GATEWAY DI TRAFFIC MANAGEMENT CENTRE (TMC) KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA
• ANALISIS DAN PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) PADA PERUSAHAAN PENERBIT MAJALAH TREND & TELECOMMUNICATION
• PELAKSANAAN KEGIATAN PUBLIC VISIT SEBAGAI BAGIAN KEGIATAN CORPORATE COMMUNICATIONS PT. GMF AERO ASIA
• KEGIATAN GOVERNMENT RELATIONS PADA DIVISI EXTERNAL COMMUNICATION PT PERTAMINA (Persero) DENGAN DPR (Legislatif)
• PROSES KERJA ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MENANGANI IKLAN GLAXO SMITH KLINE (GSK) TENTANG KANKER SERVKS PADA PT PARIWARANIAGA NUSANTARA (PANTAREI COMMUNICATIONS)