PERTANGGUNG-JAWABAN PIDANA PENGEMUDI ATAS KELALAIAN DITINJAU DARI KUHP DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN( STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI TANGERANG NOMOR 1844/PID.B/2010/PN.TNG.)

Tindak pidana kealpaan adalah kesalahan yang dilakukan oleh seseorang karena kurang hati-hati, karena ketidak telitian dan ketidak mampuan membayangkan sebelumnya atau ketidakwaspadaan (On Voorzichtingheid) atau tidak mampu memperkirakan sebelumnya (On Voorzirnbaarheid) yang mana atas perbuatannya itu tidak ia kehendaki. Karena kelalaiannya / karena kurang hati-hati / kurang perhatian menyebabkan orang mati, jadi dalam pasal 359 itu kematian tidak disengaja, jika disengaja dikenakan pasal 338 ataupasal 340 KUHP. Pokok permasalahan yang diberikan oleh penulis dalam skripsi ini adalah : Faktor-faktor apa yang menyebabkan pengemudi melakukan kelalaian yang menyebabkan kecelakaan lalu-lintas yaitu: mengemudi dengan kecepatan tinggi yaitu: diatas 60 KM/jam, menggunakan obat-obatan terlarang, minum-minuman beralkohol, human eror, kondisi mobil yang sudah tidak layak pakai. Bagaimana penerapan sanksi pidana terhadap pelaku kelalaian pengemudi berdasarkan kasus PUTUSAN PENGADILAN NEGERI TANGERANG NO. 1844/PID.B/2010/PN.TNG. Penuntut Umum dalam menjatuhkan sanksi kepada terdakwa tidak menggunakan Pasal 359 dan Pasal 360 KUHP tetapi Penuntut Umum melihat bahwa sanksi yang lebih tepat dijatuhkan kepada terdakwa yaitu Pasal 310 Undangundang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan dimana sanksi tersebut lebih berat dibanding Pasal 359 dan Pasal 360 KUHP. Penuntut Umum telah tepat dalam memberikan sanksi kepada terdakwa karena sesuai asas hukum yaitu: �Lex Spesialis Derogat Lex Generalis�yang artinya: �Undang-Undang yang khusus didahulukan berlakunya daripada Undang-Undang yang umum�. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Yang menjadi landasan normatif dan acuan teori penulisan skripsi ini berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berkaitan dengan pasal 359 KUHP dan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 Tentang LaluLintas Dan Angkutan Jalan. Untuk memperoleh data yaitu penulis menggunakan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang sebagai acuan hingga terselesainya skripsi ini. Sebagai penegak hukum yang dilakukan pihak pengadilan dalam menangani dan memeriksa perkara serta kasus perkara kealpaan dan kasus-kasus lainnya bekerja sama dengan pihak Kepolisian, Kejaksaan, dan Masyarakat.


Alt. Description

A criminal act of negligence is a mistake committed by someone because careless, due to carelessness and inability to imagine beforehand or not being alert (On Voorzichtingheid) or unable to predict in advance (On Voorzirnbaarheid) which of his actions he didnt want it. Due to negligence/lack of care/lack of attention, people die, so in Article 359 the death is accidental, if it is intentional it is subject to Article 338 or Article 340 of the Criminal Code. The main problems presented by the author in this thesis are: What factors cause drivers to commit negligence that causes traffic accidents, namely: driving at high speed, namely: above 60 KM/hour, using illegal drugs, drinking alcohol, human error, car condition that is no longer suitable for use. How are criminal sanctions applied to perpetrators of driver negligence based on the TANGERANG STATE COURT DECISION case NO. 1844/PID.B/2010/PN.TNG. The Public Prosecutor in imposing sanctions on the defendant did not use Article 359 and Article 360 ​​of the Criminal Code but the Public Prosecutor saw it that the more appropriate sanction imposed on the defendant is Article 310 of Law No. 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation where the sanction is more severe than Article 359 and Article 360 ​​of the Criminal Code. The Public Prosecutor was correct in imposing sanctions on the defendant because it complies with the legal principle, namely: "Lex Specialist Derogat Lex Generalis" which means: "Specific laws take precedence over general laws." The research method in this thesis is normative legal research The normative basis and theoretical reference for writing this thesis is based on the Criminal Code and the Criminal Procedure Code relating to Article 359 of the Criminal Code and Law No. 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation. To obtain data, the author used the Tangerang District Court Decision as a reference until the completion of this thesis. As a law enforcer, the court handles and examines cases of negligence and other cases in collaboration with the Police, Prosecutors Office and Public.

1.  UEU-Undergraduate-581-COVER.pdf - 19 KB
2.  UEU-Undergraduate-581-ABSTRAK.pdf - 10 KB
3.  UEU-Undergraduate-581-KATA_PENGANTAR.pdf - 25 KB
4.  UEU-Undergraduate-581-DAFTAR_ISI.pdf - 50 KB
5.  UEU-Undergraduate-581-DAFTAR_PUSTAKA.pdf - 16 KB
6.  UEU-Undergraduate-581-Halaman Keaslian.pdf - 275 KB
7.  UEU-Undergraduate-581-Halaman Persetujuan.pdf - 275 KB
8.  UEU-Undergraduate-581-Halaman Pengesahan.pdf - 330 KB
9.  UEU-Undergraduate-581-BABI.pdf - 98 KB