PENCABUTAN IZIN RUTE MASKAPAI PENERBANGAN KOMERSIAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN (STUDI KASUS PASCA TERJADINYA KECELAKAAN PESAWAT AIRASIA QZ8501)

Kebutuhan akan pelayanan transportasi bersifat sangat kualitatif dan mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dari waktu, tujuan perjalanan, frekuensi, jenis kargo yang diangkut, dan lain-lain. Salah satu jenis transportasi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhannya adalah transportasi udara. Transportasi udara telah berkembang menjadi industri penerbangan yang penting bagi Indonesia, karena secara geografis Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis sehingga dengan kondisi seperti itu pengelolaan negara harus didukung oleh berbagai sarana transportasi yang baik, salah satunya transportasi udara. Dalam prakteknya, transportasi udara yakni pesawat terbang yang dianggap paling aman juga tidak luput dari peristiwa kecelakaan. Seperti halnya baru-baru ini terjadi kecelakaan yang menimpa pesawat AirAsia dengan Nomor Pesawat QZ8501 yang mengalami kecelakaan ketika melakukan penerbangan dari Surabaya menuju Singapura pada bulan Desember tahun 2014 lalu. Jikalau melihat latar belakang terjadinya kecelakaan tersebut terdapat 2 (dua) isu permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian skripsi ini, pertama mengenai bagaimana akibat hukum pelanggaran izin penerbangan rute tujuan Surabaya-Singapura terhadap Maskapai Indonesia AirAsia berdasarkan Undang-undang Penerbangan? Dan kedua mengenai apakah tindakan dari pihak manajemen maskapai Indonesia AirAsia yang mengambil laporan data cuaca (forecast release) dalam bentuk digital yang diunduh di situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bukan dalam bentuk kertas merupakan sebuah pelanggaran? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode deskriptif normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach). Akibat hukum yang diterima oleh pihak maskapai AirAsia adalah pembekuan sementara izin rute penerbangan AirAsia rute tujuan Surabaya-Singapura sampai batas waktu yang tidak ditentukan yang berlaku hingga keluarnya hasil evaluasi dan investigasi atas jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tersebut selesai sedangkan tindakan manajemen maskapai AirAsia yang mengambil laporan cuaca (forecast release) secara digital tidak dipersalahkan karena memang tidak disebutkan bagi penyedia angkutan udara haruslah diwajibkan mengambil laporan cuaca dalam bentuk kertas (konvensional) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), karena perkembangan tekonologi, laporan cuaca (forecast release) dapat diunduh dari website resmi BKMG yang memudahkan kinerja pilot maskapai perbangan.

1.  UEU-Undergraduate-6980-COVER.pdf - 98 KB
2.  UEU-Undergraduate-6980-LEMBAR PENGESAHAN.pdf - 295 KB
3.  UEU-Undergraduate-6980-LEMBAR PERNYATAAN.pdf - 264 KB
4.  UEU-Undergraduate-6980-LEMBAR PERSETUJUAN.pdf - 266 KB
5.  UEU-Undergraduate-6980-KATA PENGANTAR.pdf - 87 KB
6.  UEU-Undergraduate-6980-ABSTRAK.pdf - 84 KB
7.  UEU-Undergraduate-6980-DAFTAR ISI.pdf - 124 KB
8.  UEU-Undergraduate-6980-DAFTAR PUSTAKA.pdf - 26 KB
9.  UEU-Undergraduate-6980-BABI.pdf - 261 KB