KAJIAN TENTANG PEKALONGAN PLACE BRANDING DARI SEBUTAN TEMPAT �PENGHASIL BATIK� MENJADI NAMA TEMPAT �BUDAYA BATIK�

Sebuah kota tumbuh menjadi tempat berintegrasinya berbagai aspek ke- hidupan yang kompleks dan dinamis. Ketika sebuah kota berkembang, maka pe- nguatan kultur yang dimiliki kota tersebut merupakan bagian yang penting dalam membentuk image sebuah kota, dimana hal itu diperoleh melalui reputasi kota tersebut. Semua atribut-atribut unik yang dimiliki sebuah kota akan membentuk image dari kota tersebut, dengan demikian setiap kota dapat dibedakan dengan kota-kota lainnya. Image Pekalongan sebagai Kota Batik tumbuh secara alami sebagai hasil dari peran serta seluruh masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan fakta sejarah yang menyatakan bahwa keberadaan batik sebagai industri lokal di wilayah Pekalongan telah ada sejak abad ke-XVIII dan selanjutnya batik berkembang pesat sehingga kemudian mampu menciptakan image Kota Batik untuk wilayah Pekalongan. Image Kota Batik yang telah dimiliki wilayah Pekalongan merupakan hasil dari proses negosiasi diantara nilai-nilai lokal, nasional dan global. Proses ini tel- ah menempatkan Pekalongan bukan hanya dalam persaingan dengan kota-kota lain dalam menghadapi konsumen, turis dan acara-acara budaya dalam tingkat internasional, tetapi juga bersaing dalam menarik perhatian dan respek dari me- dia internasional dan orang-orang asing dari negara lain. Pendekatan melalui Place Branding dapat dengan jelas mempengaruhi im- age dan persepsi bagaimana Kota Pekalongan itu dapat melihat sendiri nilai-nilai yang penting dan yang berguna yang dimilikinya. Penerapan konsep Place Brand- ing berperan penting dalam mengatur kota Pekalongan, sebab konsep tersebut mencakup ide-ide tentang bagaimana kota Pekalongan perlu mengerti dan menga- tur identitas internalnya dan reputasi eksternalnya.