Perilaku manusia berperan besar terjadinya perilaku tidak aman (unsafe action) yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. PT PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan di bidang usaha jasa konstruksi yang termasuk dalam perusahaan besar dengan risiko kecelakaan yang tinggi. TIM HSE memiliki program untuk meminimalis terjadinya kecelakaan kerja, dengan menerapkan safety induction bagi pekerja baru, melakukan safety talk setiap hari kamis, dan melakukan safety breafing setiap pagi sebelum pekerja melakukan aktivitas, namun masih ditemukan adanya perilaku tidak aman yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan pada proyek pembangunan Menara BNI Pejompongan. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pekerja konstruksi agar faktor-faktor tersebut dapat lebih baik.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 126 responden. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 53,2% responden menyataan perilaku tidak aman yang kurang baik dan 46,8% responden menyatakan perilaku tidak aman yang baik, faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan perilaku tidak aman adalah seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, persepsi pelatihan K3, kelelahan dan peraturan dan kebijakan perusahaan.
Peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk menyediakan tempat minum yang memudahkan pekerja untuk akses air minum agar dapat mengurangi kelelahan kerja dan kondisi lapangan yang panas sebaiknya diberikan sirkulasi udara, agar terdapat pergantian udara yang baik.