TB (Tuberkulosis) paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia. TB dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Berdasarkan data pasien yang datang berkunjung ke Poli ratu didapatkan persentase TB Paru pada tahun 2019 adalah 25,8% yaitu berjumlah 381 kasus, pada tahun 2020 persentase TB paru adalah 17,5%, hal ini menujukkan bahwa persentase TB paru di masyarakat cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tahun 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Tekhnik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Populasi dan sampel adalah 97 pasien yang terdata pada tahun 2021 dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square dengan α=0,05. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 32,0 % responden yang mengalami TB paru. Berdasarkan hasil uji bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara usia (p-value=0,035), jenis kelamin (p-value=0,004), pendidikan (p-value=0,049), pekerjaan (p-value=0,016), status imunisasi BCG (p-value 0,035), dan status gizi (p-value =0,049) dengan kejadian TB paru. Kejadian TB paru meningkat pada responden laki-laki usia produktif dengan pendidikan terakhir dasar-menengah dan status aktif bekerja, serta tidak melakukan imunisasi BCG dan dengan status gizi buruk di Puskesmas Kecamatan Setiabudi.