Industri konstruksi adalah pekerjaan yang memberikan potensi bahaya dan risiko, yang memungkinkan seseorang untuk menggunakan APD. Berdasarkan wawancara dengan tim HSE, ada data kecelakaan, 1 orang yang menderita patah tulang, 2 orang dengan luka gores, 2 orang tertusuk paku di kaki dan 1 orang sedang berdiskusi karena mereka tidak menggunakan APD saat bekerja . Upaya dilakukan untuk mengatasi pekerjaan ini dengan hierarki pengendalian risiko, termasuk eliminasi, substitusi, kontrol teknis, administrasi dan APD. Ini adalah penelitian yang dilakukan dengan desain cross-sectional. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini mengamati 45 responden. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa angka tertinggi untuk kategori pengetahuan buruk adalah perilaku buruk yaitu sebesar 14 responden (100%), faktor yang berhubungan dengan perilaku APD adalah variabel pengetahuan dan sikap p value 0,000 dan faktor-faktor yang tidak terkait dengan APD adalah variabel pelatihan dan kenyamanan. Peneliti bertujuan untuk menambah pengetahuan, memberikan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja dan menggunakannya untuk menggeneralisasi pekerjaan, kemudian memberikan pre-test dan post test untuk memastikan para pekerja yang memiliki pengetahuan dan kesehatan kerja yang baik.