Berdasarkan kategori penyakit menular, diare menduduki urutan ketiga penyebab kematian, menurut WHO angka kesakitan diare pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per 1000 penduduk. Pada tahun 2016 terjadi 3 kali KLB diare, termasuk di Kabupaten Tangerang. Diare adalah gangguan buang air besar yang ditandai dengan buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dengan darah atau lendir. Kejadian diare yang ditemukan sebanyak 3.534 kasus dan di tangani sebanyak 1.299 (36,8%). Dalam menanggulangi kejadian diare, salah satu program Puskemas Cikupa adalah sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan 5 pilar. Tujuan penelitian ini Mengetahui hubungan antara fasilitas sanitasi total berbasis masyarakat dengan kejadian diare di RT 1 Desa Cikupa tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, dengan besar sampel 97 responden di RT 1 Desa Cikupa, teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling, dan di analisis dengan Uji Chi-square yang dilakukan bulan Febuari-Juni Tahun 2018. Hasil Univariat ditemukan proporsi tertinggi pada responden yang baik dalam stop buang air besar sembarangan (55,7%), baik dalam CTPS (89,7%), baik dalam pengelolahan air minum dan makanan (56,7%), tidak baik dalam pengamanan sampah rumah tangga (52,6%), dan tidak baik dalam pengamanan limbah cair rumah tangga (89,7%). Terdapat hubungan antara stop buang air besar sembarangan, CTPS, pengelolahan air minum dan makanan dan pengamanan sampah rumah tangga. Tidak terdapat hubungan antara pengamanan limbah cair rumah tangga. Diharapkan dalam upaya pelaksanaan stop buang air besar, CTPS, pengolahan air minum dan makanan, dan pengamanan sampah rumah tangga dapat mengurangi kejadian diare.