LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN DETEKSI KEJADIAN STUNTING KEPADA KADER POSYANDU (PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU, PERIODE 2018/2019)

Masalah stunting sendiri merupakan masalah gizi global yang dihadapi oleh sebagian besar negara di belahan dunia, termasuk di negara maju sekalipun. Berdasarkan laporan UNICEF (2017) menunjukkan 22,2% balita di dunia mengalami stunting. McDonald CM. et. al. (2013) menegaskan bahwa lebih dari 200 juta balita di negara-negara berkembang gagal mencapai pertumbuhan tubuh serta perkembangan secara optimal. Pada negara-negara berkembang, jumlah anak-anak di daerah pedesaan yang mengalami stunting lebih dari 50% atau hampir 1.5 kali lebih besar dibandingkan anak-anak di daerah perkotaan. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan bahwa prevalensi stunting secara nasional sebesar 37,2%, yang berarti terjadi peningkatan jika dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Sedangkan prevalensi stunting di Pemprov DKI Jakarta sebesar terdapat 27,5%, nilai ini masih cukup baik jika dibandingkan dengan prevalensi nasional (37,2 %). Namun jika diperhatikan secara detail terdapat perbedaan yang cukup tinggi antar wilayah kabupaten dimana prevalensi stunting tertinggi adalah Kepulauan seribu dengan prevalensi 41,30% diikuti oleh Jakarta Barat dengan 37,9% sedangkan prevalensi kabupaten lain sebesar <30%. Hal ini menunjukkan urgensi program pencegahan dan penanganan stunting mengingat dampak jangka panjang dari stunting itu sendiri. Dampak stunting dijelaskan dalam UNICEF (1998) terkait dengan defisit dalam perkembangan intelektual anak-anak dan dapat menurunkan kemampuan belajar mereka. Laporan Unicef (1998) menunjukkan anak-anak yang stunting mendapatkan nilai tes kecerdasan lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan anak yang tidak stunting pada usia 8 dan 11 tahun. Penurunan kecerdasan yang signifikan ini dikhawatirkan dapat memberikan dampak pada kualitas SDM di suatu negara. Solusi Permasalahan Masalah stunting berkaitan dengan masalah pertumbuhan yang berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel,organ maupun individu. Pada masa sekarang ini stunting merupakan masalah global yang artinya bahwa stunting merupakan isu dunia yang harus diatasi secara multisektor. Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya telah melaksanakan program intervensi gizi langsung, untuk mencegah dan menanggulangi stunting. Selain itu, pemerintah juga telah mencanangkan program di sektorsektor lain untuk menanggulangi penyebab tidak langsung terjadinya kurang gizi, seperti lingkungan yang buruk, kurangnya akses terhadap layanan kesehataan berkualitas, pola asuh yang tidak memadai serta permasalahan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Meskipun program pemerintah terkait pencegahan stunting sudah cukup banyak namun prevalensi stunting selama lebih dari lima tahun di Indonesia masih mengalami peningkatan. Sehingga diperlukan optimalisasi program pemerintah yang sudah berjalan dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui pemberian pelatihan deteksi kejadian Stunting kepada kader posyandu.

1.  UEU-Research-13394-16_0425.pdf - 1184 KB

• HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK DI KELAS A TK.KUSUMA BANGSA CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT
• HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT, PROTEIN, SERAT DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH USIA 7 -12 TAHUN DI PROVINSI BENGKULU (Analisis Data Sekunder RISKESDAS Tahun 2010)
• PERBEDAAN ASUPAN ZINC DAN KALSIUM TERHADAP STATUS GIZI ANAK SEKOLAH USIA 7 � 12 TAHUN Di PROVINSI BANTEN (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)
• HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI PROVINSI JAWA-BARAT (RISKESDAS 2010)
• PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PULAU SULAWESI (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK KELAS IV DAN V DI SDN PANUNGGANGAN 1
• HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU, POLA ASUH , KONSUMSI ENERGI, KONSUMSI PROTEIN DAN STATUS GIZI ANAK UMUR 2-5 TAHUN DI DAERAH TRANSMIGRASI KEC TUJUH BELAS KAB BENGKAYANG
• HUBUNGAN STATUS EKONOMI, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI PULAU SULAWESI
• HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN FAKTOR LAIN DENGAN STATUS GIZI ANAK UMUR 6-24 BULAN DI DAERAH PEISISIR PANTAI TANJUNG KAIT TANGERANG
• TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUANG INFEKSI DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL DR CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA